Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Permata Tbk telah menunjuk Ridha D.M. Wirakusumah menjadi Direktur Utama baru menggantikan Roy Arman Arfandy. Penunjukkan tersebut dilakukan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar, Selasa (13/12).
Jabatan Direktur Utama yang diemban oleh Roy terbilang singkat. Roy hanya menjabat sebagai Direktur Utama selama dua tahun, setelah sebelumnya diangkat dalam RUPSLB pada 27 November 2014 lalu.
Dalam keterangan resmi perseroan, selain menunjuk Ridha, pemegang saham Bank Permata juga menunjuk Loh Tee Boon sebagai direktur menggantikan Michael Alan Coye yang telah mengundurkan diri. Penunjukan tersebut akan efektif secepat-cepatnya setelah memperoleh persetujuan dari Regulator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Komisaris Utama Bank Permata Gunawan Geniusahardja berharap melalui perubahan yang di jajaran direksi kali ini mampu memberikan kontribusi yang semakin besar kepada perekonomian Indonesia.
Ridha merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki rekam jejak cukup baik di dunia finansial. Mengenyam pendidikan dan memperoleh gelar Bachelor of Science dari Ohio University di tahun 1985 dan Master of Business Administration dari Ohio University pada tahun 1987, Ridha saat ini menjabat beberapa posisi diantaranya sebagai Managing Partner di DNB Consulting and Investments Hong Kong.
Selain pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Maybank Indonesia Tbk. di tahun 2009 hingga 2011, Ridha juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris di PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk; Direktur di KKR Hong Kong; President and CEO AIG Inc, Hong Kong; Banking Head Asia Pacific serta President and CEO Asia Pacific di General Electric Company; Head of Corporate Finance di Bankers Trust Jakarta; dan Corporate Banking Group Head di Citibank Jakarta.
Sementara Loh Tee Boon yang merupakan Warga Negara Singapura dan memperoleh gelarB achelor of Accountancy dari National University of Singapore dan Masters of Applied Finance dari Macquarie University Sydney, saat ini menduduki jabatan sebagaiCountry Chief Risk Officer ASEAN and South Asia Cluster and Senior Credit Officer di Standard Chartered Bank Thailand.
Sebelumnya, Loh Tee Boon pernah menjabat berbagai posisi penting diantaranya: Head of Corporate Credit, Singapore and South East Asia di Royal Bank of Scotland Singapore; Country Risk Officer China di ABN Amro China; Country Risk Officer Thailand di ABN Amro Thailand; serta Credit Analyst, Corporate Credit di ABN Amro Singapore, Head of Corporate Credit, Singapore and South East Asia di Royal Bank of Scotland Singapura.
Menunggu efektifnya pengangkatan Ridha DM Wirakusumah sebagai Direktur Utama Bank Permata, RUPSLB menunjuk Bianto Surodjo yang saat ini sebagai Direktur Perseroan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Permata.
Penunjukkan dua direksi baru ini juga diklaim mendapat dukungan kuat dari dua pemegang saham utama, PT Astra International Tbk (Astra) dan Standard Chartered bank Plc (Standard Chartered).
Saat ini kedua pemegang saham mayoritas itu dikabarkan tengah merencanakan memberikan permodalan baru, menyusul kesuksesan
rights issue senilai Rp 5,5 triliun pada kuartal lalu, yang akan membantu bank menjaga tingkat permodalan sesuai dengan persyaratan Basel 3, serta untuk menunjang pertumbuhan.
Tahun ini, bank dengan kode emiten 'BNLI 'itu masih harus bekerja keras untuk memperbaiki kinerjanya tahun ini. Pasalnya rasio kredit bermasalah (NPL) gross anak usaha grup Astra tersebut tergolong tinggi yakni mencapai 4,9 persen atau nyaris mendekati batas maksimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 5 persen.
Dengan kredit bermasalah yang tinggi tersebut, Bank Permata harus rela menyisihkan pencadangan senilai Rp4,52 triliun hingga September kemarin. Angka tersebut melonjak drastis dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp1,6 triliun.
Akibat pencadangan yang membengkak itu, Bank Permata harus menelan rugi Rp1,2 triliun hingga kuartal III lalu, setelah tahun lalu sempat menikmati laba Rp938 miliar.
(gen)