AJB Bumiputera Sebut Rights Issue Evergreen Batal Tahun Ini

CNN Indonesia
Senin, 19 Des 2016 09:25 WIB
Koordinator Pengelola Statuter AJB Bumiputera Didi Achdijat menjelaskan, penerbitan rights issue akan kembali dikaji pada tahun depan.
Koordinator Pengelola Statuter Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera Didi Achdijat tengah menjelaskan kondisi AJB Bumiputera saat ini kepada CNNIndonesia.com, Jakarta, Jumat (16/12). (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera memastikan pembatalan penerbitan saham baru PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun ini. Pasalnya, izin efektif dari regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga belum didapat hingga rencana pendistribusian rights issue pada 15 Deseember lalu.

Koordinator Pengelola Statuter AJB Bumiputera Didi Achdijat menjelaskan, penerbitan rights issue akan kembali dikaji pada tahun depan. Hanya saja, pihaknya dan Evergreen belum menentukan kembali waktu yang tepat bagi penerbitan tersebut.

“Oh itu, itu sudah kita tutup. Itu akan ditunda sampai tahun depan,” ungkap Didi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, penerbitan rights issue yang direncanakan oleh Evergreen ini dilakukan untuk membantu penguatan keuangan AJB Bumiputera. Evergreen dikabarkan telah mengambil alih anak usaha AJB Bumiputera bernama PT AJB Bumiputera 1912 yang menanggung beban utang dari induknya sebesar Rp30 triliun.

Dengan demikian, Evergreen memiliki kewajiban untuk juga membayar utang tersebut yang nantinya akan diserahkan kepada AJB Bumiputera.

Jumlah dana tersebut, ungkap Didi, merupakan dana yang dibutuhkan AJB Bumiputera agar dapat tetap hidup hingga paling tidak lima tahun mendatang. Pasalnya, jumlah cadangan dana yang dimiliki AJB Bumiputera saat ini hanya sekitar Rp12 triliun-Rp13 triliun.

“Jadi kira-kira lima sampai 10 tahun ke depan itu kami akan bayar mungkin Rp20 triliun hingga Rp30 triliun, mungkin. Nah uang kami tuh tidak ada segitu,” jelas dia.

Sementara itu, pihak Evergreen sempat menjelaskan dalam keterangan resminya bahwa AJB Bumiputera bakal menjadi pembeli siaga atau standbybuyer dari penerbitan rights issue ini. Nantinya, skema ini akan mengkonversi utang menjadi modal. Sehingga, AJB Bumiputera bakal menggenggam saham mayoritas dan pengendali perseroan jika rencana ini sukses dilakukan.

Namun, dengan batalnya rencana penerbitan rights issue tersebut, AJB Bumiputera dan Evergreen akan kembali menggodok sampai matang sehingga OJK memberikan izin efektifnya. Bahkan, Didi menyebut, rencana yang menyatakan pihaknya bakal menjadi pembeli siaga belum juga dapat dipastikan tahun depan.

“Ya kami lihat tahun depan. Mungkin tahun depan mungkin dua tahun lagi. Lihat situasi, lebih kepala dinginlah. Rencana yang berikutnya saya belum tahu akan seperti apa,” kata Didi.

Sebelumnya, Kepala Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menjelaskan, pihaknya masih menunggu proposal lanjutan dari Evergreen. Hal ini disebabkan, dalam proposalnya yang lama, Evergreen tak menuliskan secara detil siapa pembeli siaga dari rights issue itu. Padahal, keterbukaan informasi mengenai siapa pembeli siaga dibutuhkan oleh regulator untuk dilakukan analisa.

“Ternyata di dalam dokumen yang disampaikan ke OJK itu masih ada namanya disebut investor. Jadi investor ini yang kami tanya agar dibuka siapa itu?” ungkap Nurhaida, Kamis (15/12).

Untuk diketahui, Evergreen berencana menerbitkan rights issue dengan target dana Rp10,32 triliun pada Desember ini. Perseroan akan menawarkan 18,77 miliar lembar saham atau setara 80 persen dari modal ditempatkan dan disetor, dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) I.

Target raupan dana tersebut turun dari rencana awal perseroan. Di mana pada rencana awal, perseroan memutuskan untuk meraup dana sebesar Rp30 triliun, kemudian perusahaan kembali mengubah target menjadi Rp40 triliun sebelum akhirnya menurunkan target menjadi Rp10 triliun pada Desember ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER