Menko Darmin: Iran Lirik Revitalisasi Kilang Balongan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 19 Des 2016 12:35 WIB
Namun, keinginan Iran itu terganjal komitmen Pertamina yang bermitra dengan Saudi Aramco yang juga ingin menggarap RDMP kilang Balongan.
Iran disebut-sebut tertarik untuk bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) melakukan perbaikan kapasitas dan kompleksitas kilang (RDMP) Balongan, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Christie).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan bahwa Iran tertarik untuk bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) melakukan perbaikan kapasitas dan kompleksitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) kilang Balongan, Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan saat delegasi Indonesia berkunjung ke Iran pekan lalu.

Namun demikian, saat ini, keinginan Iran tersebut terganjal komitmen Pertamina yang bermitra dengan perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco, untuk menggarap RDMP kilang Balongan.

Apalagi, kedua perusahaan juga telah menandatangani nota kesepahaman (Head of Agreement/HoA). Kondisi ini, menurut Darmin, membuat pemerintah bimbang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang menunggu kepastian negara mana yang akan menggarap kilang Balongan. Sebetulnya, Iran juga ada keinginan, cuma kami masih bingung," jelas Darmin, Senin (19/12).

Kendati demikian, pemerintah tetap menghormati keberadaan Saudi Aramco untuk meneruskan RDMP Cilacap, meski keputusan RDMP Balongan saat ini masih terombang-ambing.

Sebagai informasi, Pertamina sebelumnya melaksanakan HoA dengan Saudi Aramco untuk menggarap RDMP Balongan, Dumai, dan Cilacap dengan masa berlaku HoA hingga 26 November 2016 lalu.

Selain komitmen tersebut, HoA ini mencakup pengerjaan site preparation dan Basic Engineering Design (BED) kilang Cilacap yang diharapkan bisa dikerjakan dalam jangka waktu setahun.

Namun, karena seluruh poin-poin ini belum dilaksanakan sesuai waktunya, maka masa berlaku HoA diperpanjang hingga 31 Desember 2016 mendatang. Selain itu, perpanjangan HoA juga tidak memasukkan klausul mengenai RDMP Balongan dan Dumai. Dengan kata lain, kepastian Saudi Aramco terkait RDMP dua kilang itu ditunggu Pertamina mulai 1 Januari 2017 mendatang.

"Karena itu, belum tentu juga Iran (garap kilang Balongan) karena Saudi Aramco sudah di Cilacap. Ya artinya, kami masih belum tahu sampai saat ini," imbuh Darmin.

Rencananya, kapasitas kilang Balongan akan naik dari 100 ribu barel per hari menjadi 280 ribu barel per hari setelah RDMP ini rampung. Tiga RDMP dan dua pembangunan kilang baru Pertamina di Bontang dan Tuban merupakan bagian dari penambahan kapasitas kilang Pertamina dari posisi saat ini 1,043 juta barel per hari menjadi 2 juta barel per hari di tahun 2023. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER