Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengincar membukukan investasi sebesar Rp678,8 triliun pada tahun depan dan mencapai Rp860 triliun pada 2018 mendatang. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menopang target tersebut, yakni memperbaiki layanan investasi.
Upaya ini, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, sekaligus sebagai upaya antisipasi menguatnya nilai tukar dolar AS yang berdampak pada pelemahan mata uang negara-negara di dunia, tak terkecuali rupiah. Menurutnya, perbaikan layanan investasi merupakan salah satu kebijakan reformasi ekonomi yang harus terus dilakukan.
"Terpilihnya Donald Trump dengan kebijakan America First-nya berdampak pada melemahnya nilai tukar mata uang negara-negara lain, termasuk Indonesia. Hal yang dapat dilakukan adalah terus melakukan perbaikan layanan investasi," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan menteri perdagangan ini menuturkan, di satu sisi, melemahnya rupiah memiliki dampak cukup positif. Yaitu, dari sisi peningkatan daya siang Indonesia. Harga barang dan jasa yang ditawarkan oleh Indonesia menjadi lebih kompetitif.
"Seperti diketahui, ekspor tidak hanya jual barang, tetapi juga jasa di antara sektor pariwisata. Ini sesuai program pemerintah yang akan menciptakan 10 bali baru. Di Nusa Tenggara Timur, salah satunya adalah Labuan Bajo dengan daya tarik pariwisata, seperti Pulau Komodo," terang Tom.
Tom mengungkapkan, investasi menjadi pilar yang diharapkan tumbuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. "Investasi tahun depan diharapkan mencapai Rp678,8 triliun, dan pada tahun 2018 dapat mencapai Rp860 triliun," imbuh dia.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya menambahkan, pemerintah daerah akan mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki layanan investasi.
"Perbaikan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang dilakukan tidak akan langsung meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), namun dengan banyaknya investor yang masuk akan berdampak ke peningkatan PAD juga nantinya," paparnya.
Berdasarkan data BKPM, selama dua tahun terakhir (2015-2016), dari target investasi nasional tahun 2015 sebesar Rp519,5 triliun telah tercapai realisasi investasi sebesar Rp545,4 triliun yang terdiri dari realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp365,9 triliun (17.738 proyek) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 179,5 triliun (5.100 proyek).
(bir/gen)