Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit (
rebound) secara terbatas pada perdagangan hari ini, Kamis (22/12). Perdagangan diprediksi dilakukan dengan pola transaksi jangka pendek karena sepi sejak kemarin.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, tadi malam pasar saham global dilanda aksi ambil untung. Tercatat, indeks Dow Jones belum berhasil tutup di level 20 ribu, karena terkoreksi 0,16 persen di 19.941,96. Sementara, indeks S&P dan Nasdaq masing-masing melemah 0,25 persen dan 0,23 persen di 2.265,18 dan 5.471,43.
"Koreksi terutama dipicu turunnya harga minyak mentah tadi malam 1,5 persen di US$52,52 per barel setelah data US EIA mengumumkan data cadangan minyak mentah AS pekan lalu naik hingga 2,3 juta barel," ungkap David, Kamis (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya AS yang mengalami koreksi pada perdagangan kemarin, IHSG juga alami koreksi ditutup turun 51,08 poin (1 persen) di level 5.111. Menurutnya, sentimen negatif masih didominasi kekhawatian arus dana keluar (capital outflow).
Selain itu, pelaku pasar tampaknya telah mengurangi pembelian secara signifikan menjelang libur Natal dan Tahun Baru di tengah meningkatnya kekhawatiran pembalikan arus dana asing dari pasar aset berisiko seiring penguatan dolar AS.
Namun, David memprediksi adanya potensi pembalikan arah oleh IHSG pada hari ini untuk berada di zona hijau ditengah perdagangan yang relatif sepi. Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.080 dan resisten 5.140.
"Aksi beli lebih banyak menyasar saham-saham lapis tiga yang sifatnya spekulatif," jelas dia.
Sementara, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang masih pesimistis dengan laju IHSG hari ini karena jatuhnya Dow Jones dan harga komoditas minyak, emas, dan nikel pada perdagangan kemarin.
Ia merinci, harga emas turun 0,11 persen, sedangkan harga nikel turun 0,8 persen. Dengan demikian, Edwin memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.058 dan resisten 5.178. Sementara, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak dalam rentang harga Rp13.355 hingga Rp13.545.
"Kombinasi turunnya Dow Jones, minyak, emas, dan nikel menjadi faktor IHSG melanjutkan penurunannya di hari Kamis," ungkap Edwin dalam risetnya.
(gir)