Jusuf Kalla Janji 'Muluskan' Proses IPO untuk BUMN

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 12:12 WIB
Hingga saat ini, ada sekitar 20 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah menjadi perusahaan publik dari total sebanyak 150 badan.
Hingga saat ini, ada sekitar 20 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah menjadi perusahaan publik dari total sebanyak 150 badan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla bakal mengkaji kembali proses administrasi bagi perusahaan yang termasuk dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merangsang proses penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Menurutnya, bagi BUMN yang ingin menjadi perusahaan publik perlu menempuh proses yang berbeda dibandingkan perusahaan swasta. BUMN perlu mendapatkan izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara, DPR memiliki banyak agenda yang perlu dibahas sehingga BUMN yang ingin IPO belum tentu menjadi prioritas DPR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk BUMN perlu izin DPR. Sementara DPR ada proses, sehingga ke depan juga bukan hanya BUMN nya tapi juga anak cucunya," kata Jusuf Kalla, Selasa (3/1).

Artinya, BUMN baru dapat mendaftarkan perusahaannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI setelah mendapat persetujuan dari DPR. Sehingga, prosesnya akan jauh lebih lamban bagi BUMN. Namun, hal itu hanya berlaku bagi induk BUMN, sedangkan proses IPO anak dan cucu dari BUMN sama seperti perusahaan swasta.

Hingga saat ini, ada sekitar 20 BUMN yang sudah menjadi perusahaan publik dari total BUMN sebanyak 150. Sehingga, JK menilai potensi BUMN untuk IPO masih terbilang cukup tinggi.

Secara terpisah, Direktur Utama BEI Tito Sulistio menjelaskan bakal ada 14 anak usaha BUMN yang akan menjadi penghuni baru di bursa. Salah satu anak usaha BUMN tersebut diakui Tito bergerak dalam bidang infrastruktur.

Menurut Tito, permintaan investasi di pasar modal khususnya saham akan tumbuh tahun seiring dengan membaiknya tingkat suku bunga.

"Permintaan saham membaik, mereka IPO. Karena untuk investasi jangka panjang kan memang dari pasar modal," imbuh Tito.

Sementara, ada dua anak usaha BUMN yang telah berkomitmen untuk melakukan IPO tahun ini yaitu, anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) di antaranya PT Wika Realty dan PT Wika Gedung. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER