Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjatahkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) perusahaan-perusahaan pelat merah sebesar Rp555 triliun di tahun depan. Alokasi belanja modal ini meningkat 35 persen dibandingkan dengan alokasi tahun ini yang sebesar Rp410 triliun.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Bisnis Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengungkapkan, peningkatan belanja modal perusahaan-perusahaan BUMN dilakukan untuk mendorong peran BUMN sebagai agen pembangunan.
"Tahun depan, kami sudah alokasikan. Capex akan bertambah menjadi Rp 555 triliun," ujarnya dalam acara Core Economic Outlook 2017 di Hotel J.S. Luwansa Jakarta, Rabu (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, anggaran belanja modal ini mayoritas dialokasikan untuk membiayai program pembangunan infrastruktur pemerintah, terutama di sektor konstruksi, kelistrikan dan pembangunan kilang oleh perusahaan pelat merah.
"Pokoknya capex akan kami alokasikan ke core bisnis [BUMN] dan akan mengambil proyek-proyek strategis. Bisa nanti dikerjakan oleh BUMN sendiri atau bisa bekerja sama dengan swasta," tegas Aloysius.
Ke depan, jumlah belanja modal Kementerian BUMN bakal terus meningkat. Tahun 2018 diperkirakan jumlahnya mencapai Rp 800 triliun, seiring dengan terbentuknya sejumlah induk perusahaan (
holding) BUMN. Pembentukan
holding ini diyakini bisa meningkatkan kemampuan berutang (
leverage) perusahaan pelat merah.
Sesuai rencana Kementerian BUMN, setidaknya ada 10
holding BUMN terbentuk tahun depan, yaitu minyak dan gas, pertambangan, jalan tol, jasa keuangan, perumahan, pangan, pembuatan kapal dan industri berat, pertahanan, farmasi, dan asuransi.
(bir/gen)