Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak meningkat hampir 2 persen pada perdagangan Rabu (4/1) setelah ekspektasi persediaan minyak mentah AS turun. Selain itu, sentimen penguatan harga minyak juga dipicu komitmen Organisasi Negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) untuk memangkas produksi mulai pekan ini.
Dikutip dari
Reuters, data American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak turun 7,4 juta barel pada pekan lalu. Padahal, penurunan persediaan ini diramalkan hanya sebesar 2,2 juta barel.
Selain itu, OPEC terlihat masih berkomitmen untuk memangkas produksinya. Kuwait, contohnya, berencana untuk memangkas produksinya sebesar 113 ribu barel per hari pada kuartal pertama tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah tim pengawas yang dibentuk OPEC rencananya akan bertemu di Wina, Austria tanggal 21 hingga 22 Januari mendatang untuk membahas kepatuhan negara-negara anggota dalam memangkas produksi.
Harga minyak Brent berjangka meningkat US$0,99 per barel ke angka US$56,46 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka meningkat US$0,93 per barel ke angka US$53,26 per barel.
Harga kedua indeks minyak global itu kembali pulih setelah dolar AS menguat sehari sebelumnya. Nilai tukar yang menguat membuat pembelian minyak dalam denominasi Dolar menjadi mahal dibanding pembelian menggunakan mata uang lain.
(gir)