Pasar Optimistis Komitmen OPEC, Harga Minyak Menanjak

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 08:15 WIB
Hal itu membuat harga minyak Brent berjangka untuk pengiriman Februari naik 59 sen atau 1,1 persen menjadi US$55,05 per barel.
Hal itu membuat harga minyak Brent berjangka untuk pengiriman Februari naik 59 sen atau 1,1 persen menjadi US$55,05 per barel. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak naik dalam perdagangan Kamis (22/12), didukung oleh data ekonomi AS dan optimisme bahwa produsen minyak mentah akan mematuhi kesepakatan untuk membatasi produksi.

Seperti dikutip dari Reuters, harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 46 sen atau 0,9 persen ke US$52,95 per barel. Harga minyak Brent berjangka untuk pengiriman Februari naik 59 sen atau 1,1 persen menjadi US$55,05 per barel.

Perdagangan secara keseluruhan lebih sepi karena pelaku pasar telah mempersiapkan liburan. Menurut data Thomson Reuters, volume keseluruhan untuk perdagangan minyak mentah berjangka bulan depan sekitar 350 ribu kontrak, kurang dari dua-pertiga dari total rata-rata harian selama 200 hari terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data AS juga menunjukkan ekonomi tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal ketiga, mencatatkan laju tercepat dalam dua tahun.

"Sesi hari ini sedikit santai karena pra-liburan, pedagang mendapatkan beberapa posisi dan menahan diri," kata Tim Evans, Spesialis Energi Berjangka di Citi Futures.

"Faktanya adalah, pasar mungkin memiliki sedikit waktu menunggu sebelum kita melihat data produksi yang memberi pandangan tentang OPEC [Organisasi Negara Pengekspor Minyak] dan non-OPEC, terkait dengan pemotongan produksi."

Sebelumnya, OPEC dan non-OPEC mencapai kesepakatan untuk memangkas produksi oleh hampir 1,8 juta barel per hari dari 1. Hal itu telah membantu meningkatkan harga dalam beberapa pekan terakhir, meskipun akan ada beberapa waktu sebelum kejelasan komitmen tersebut.

"Pengumuman yang berasal dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Irak, dan Rusia memberikan tanda-tanda menggembirakan, bahwa mereka akan mematuhi pemangkasan dan mudah-mudahan negara lain akan mengikuti," kata Menteri Minyak Kuwait, Essam Abdul Mohsen Al -Marzouq kepada wartawan.

Namun, Libya National Oil Corporation (NOC) menyatakan berharap untuk menambah produksi 270 ribu barel per hari (bph) untuk produksi nasional setelah jaringan pipa terkemuka dari Sharara dan El Feel telah dibuka kembali. NOC mengatakan bahwa produksi Sharara mencapai 58.000 barel per hari pada Rabu.

Sementara, stok minyak mentah AS membukukan kejutan pada pekan lalu, dengan meningkat 2,3 juta barel. Berbeda dari prediksi penurunan sebesar 2,5 juta barel. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER