Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membayarkan klaim sebesar Rp168,51 miliar kepada nasabah 10 bank yang telah dicabut izin operasionalnya sepanjang tahun lalu. Dengan demikian sejak 2005, klaim yang telah dibayarkan oleh LPS mencapai Rp1,17 triliun yang disalurkan kepada 152.883 rekening nasabah.
Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan mengatakan, selama pembayaran klaim pada tahun lalu terdapat 2.033 rekening tidak layak bayar, hal ini karena sebagian besar pemilik rekening terlilit masalah kredit macet.
"Hanya ada 16 rekening tidak layak bayar, karena bunga simpanannya di atas bunga penjaminan LPS. Artinya, masyarakat semakin tahu dan paham mengenai ketentuan persyaratan layak bayar dan simpanan yang dijamin," ujar Fauzi dalam konferensi pers, Kamis (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang 2016, LPS telah melikuidasi sebanyak 10 BPR dan BPR Syariah yang izin usahanya telah dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank LPS Ferdinand Purba menyebut kesepuluh bank tersebut tersebar di beberapa provinis yaitu Jawa Timur tiga bank, Sumatera Barat dua bank, Jawa Barat dua bank, Yogyakarta satu bank, dan Sulawesi Tenggara satu bank.
"Dari total 10 bank yang izin usahanya dicabut di 2016,
profile keuangannya bisa dilihat itu total asetnya Rp73,9 miliar. Kalau dilihat dari kredit saja itu sebesar Rp231 miliar," ujar Ferdinand.
Jika dilihat dari di sisi kewajibannya, tercatat 10 bank tersebut memiliki nilai kewajiban hingga Rp251 miliar, dimana sebanyak RP176 miliar merupakan kewajiban berupa simpanan.
"Jadi kalau dilihat struktur kewajibannya sebagian besar bank yang kita tutup itu sebagian besar berupa simpanan dan deposito," ujarnya.
Sejak 2010 hingga 2016, LPS telah melikuidasi terhadap 76 bank dengan rincian satu bank umum, 70 BPR dan lima BPR Syariah. Dari 76 bank yang dilikuidasi tersebut, terdapat 63 bank yang telah selesai proses likuidiasinya dengan rata-rata waktu proses likuidasi mencapai 22 bulan.
"Tentu saja ini akan terus dievaluasi dan terus ditingkatkan kinerjanya sampai pada titik yang menunjukan tingkat efisiensi dan efektivitas yang maksimum," pungkas Ferdinand.
(gen)