Data Ekspor-Impor China Jadi Katalis Pergerakan IHSG

CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2017 07:55 WIB
Hari ini ada peluang IHSG bangkit didorong oleh pelemahan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia dan penguatan saham sektor tambang.
Hari ini ada peluang IHSG bangkit didorong oleh pelemahan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia dan penguatan saham sektor tambang. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak positif pada akhir pekan ini, Jumat (13/1), di mana data ekspor dan impor China akan menjadi katalis pergerakan pasar.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengungkapkan, bursa saham global terkoreksi efek kekecewaan pasar terhadap konferensi pers pertama Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat (AS). 

Dalam konferensi pers tersebut, Trump menggambarkan dengan detil arah kebijakan ekonominya, khususnya stimulus, belanja pemerintah, dan kebijakan pajak korporasi. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini membuat indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam (waktu setempat) terkoreksi masing-masing 0,3 persen dan 0,2 perden pada level 19.891,00 dan 2.270,43. Sementara itu, indeks Nasdaq untuk pertama kalinya terkoreksi di tahun ini, yakni turun 0,3 persen di 5.547,49.

Pelemahan juga terjadi pada perdagangan dalam negeri kemarin. IHSG ditutup di level 5.292 atau turun 8,48 poin (0,2 persen). Menurut David, aksi beli selektif lebih banyak menyasar sejumlah saham lapis dua dan tiga yang cenderung spekulatif memanfaatkan momentum penguatan rupiah terhadap dolar AS dan kenaikan harga minyak mentah.

Saham unggulan, seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) cenderung melemah terbatas yang membuat IHSG akhirnya ditutup tipis di teritori negatif. 

Hari ini, David masih melihat adanya peluang bagi IHSG untuk bangkit (rebound) didorong oleh pelemahan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia dan prediksi menguatnya saham sektor tambang menyusul bangkitnya harga komoditasnya. 

"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5270 hingga resisten di 5330 berpeluang tutup di teritori positif," terang David dalam risetnya, dikutip Jumat (13/1).

Sementara itu, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.288 dan resisten 5.418. Ia menilai, harga komoditas yang fluktuatif akan memengaruhi laju IHSG hari ini. 

"Konsolidasi wajar masih terjadi dalam rentang gerak IHSG, potensi naik masih terbilang besar dengan catatan support dapat bertahan pada level 5.288 dengan kuat," papar William dalam risetnya.

Adapun, William merekomendasikan beberapa saham untuk hari ini diantaranya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER