Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) menargetkan dapat meraup dana segar sebesar Rp600 miliar dari rencana penawaran umum saham perdana (
Initial Public Offering/IPO) yang akan digelar.
Direktur Utama BKE Sasmaya Tuhuleley mengatakan, perusahaan berencana melepas sekitar 40 persen sahamnya ke publik. Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan proses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika tidak ada aral melintang, pencatatan saham dilakukan akhir tahun ini atau awal tahun depan.
"Iya, persiapan dari sekarang. Kalau IPO itu yang sulit kan membuat kinerja kami bagus. Posisi Desember kami sudah bagus, tetapi pada saat IPO kami berharap
return on equity (ROE) kami diatas 20 persen supaya nanti investor lebih tertarik," ungkap Sasmaya, Jumat (13/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menjelaskan, dana yang diraup dari IPO akan digunakan untuk membawa BKE naik ke BUKU II. Berdasarkan hitung-hitungan perusahaan, kebutuhan dana sebesar Rp600 miliar untuk dapat merealisasikan rencana naik buku tersebut.
Adapun, modal yang dimiliki perusahaan hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp365 miliar. Ditambah dengan dana hasil dari penerbitan obligasi sub ordinasi sebesar Rp170 miliar.
Namun, Sasmaya menjelaskan, jika perusahaan tak mendapatkan dana sebesar Rp600 miliar dari gelaran IPO, kemungkinan besar perusahaan akan melakukan penawaran umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
"Kalau
go public kami dapat Rp600 miliar, kami langsung masuk BUKU II. Kalau masih kurang kami akan
rights issue, kan pemegang saham bersedia nambah kalau kami sudah masuk BUKU II nanti," imbuh Sasmaya.
Sebagai informasi, total aset yang dimiliki perusahaan hingga akhir tahun lalu sebesar Rp3,2 triliun. Perusahaan menargetkan adanya kenaikan aset hingga Rp4,5 triliun tahun ini.
Sementara, laba bersih perusahaan tahun lalu sebesar 44,8 miliar dan ditargetkan dapat tumbuh menjadi Rp75 miliar hingga akhir tahun ini.
PT Reliance Capital Management merupakan salah satu pemegang saham di BKE. Reliance sempat menyebutkan akan menambahkan kepemilikan modalnya sampai 40 persen dari sebelumnya sebesar 20,55 persen. Dengan catatan, BKE telah menjadi bank BUKU II.