Jakarta, CNN Indonesia --
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal melanjutkan Transformasi Bank Pembangunan Daerah (BPD). Transformasi itu meliputi peningkatan kemampuan bisnis dan layanan, penguatan ketahanan kelembagaan dan kontribusi pembangunan daerah.
"Kami commit (komitmen) untuk terus melanjutkan transformasi BPD, yang intinya penguatan pada kemampuan bisnis, penguatan kepada ketahanan kelembagaan atau kesehatan keuangan, peningkatan Sumber Daya Manusia dan teknologi, serta perannya dalam membuka akses keuangan daerah," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di kantornya, Jumat (13/1).
Menurut Muliaman, dengan total aset seluruh BPD mencapai Rp525 triliun, seharusnya bank-bank daerah ini bisa berperan lebih dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah.
Bahkan, jika seluruh aset milik 26 BPD di Indonesia digabungkan, BPD bisa menjadi bank terbesar nomor 4 di Indonesia. "BPD-BPD ini akan kami dorong sedemikian rupa, karena BPD ini punya potensi besar," imbuhya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Muliaman juga menyadari banyak tantangan yang dihadapi oleh BPD. Misalnya, keterbatasan SDM, infrastruktur Teknologi dan Informasi (TI) yang memadai, termasuk penerapan tata kelola yang baik, manajemen risiko, dan pengendalian internal yang efektif.
Karenanya, OJK mendorong kerjasama strategis antar BPD maupun BPD dengan bank-bank pelat merah dan bank-bank lain. Dengan demikian, kapasitas BPD diharapkan bisa meningkat dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada. Pada akhirnya, peran BPD dalam mendukung perekononomian daerah bisa semakin optimal.