Jakarta, CNN Indonesia -- Kontribusi dua perusahaan tambang raksasa, PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (sebelumnya PT Newmont Nusa Tenggara), terhadap penerimaan Bea Keluar (BK) tahun lalu mencapai Rp2,48 triliun.
Angka itu setara dengan 82,7 persen dari total penerimaan BK tahun lalu yang sebesar Rp3 triliun.
"Untuk BK 2016 dari Freeport itu Rp1,23 triliun. Sedangkan Newmont berkontribusi Rp1,25 triliun," ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi saat ditemui di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibandingkan tahun lalu, kontribusi dua perusahaan tambang itu tercatat turun. Pada 2015 lalu, Freeport dan AMNT, masing-masing berkontribusi sekitar Rp1,44 triliun atau Rp2,88 triliun dari total BK Rp3,7 triliun.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk tahun ini, Heru mengaku, belum bisa memprediksi kontribusi BK kedua perusahaan tersebut. Namun, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), targetnya tahun ini hanya Rp340 miliar.
"Untuk tahun ini, kami akan menunggu kebijakan pemerintah, apakah nanti akan memperbolehkan ekspor konsentrat atau tidak,” pungkas Heru.