Efek Domino Besar, Bos OJK Menanti Pidato Perdana Trump

CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2017 14:54 WIB
Pidato Trump sebagai presiden negara Paman Sam sedikit banyak akan mengungkapkan arah kebijakan ekonomi dan politik luar negeri AS.
Pidato Trump sebagai presiden negara Paman Sam sedikit banyak akan mengungkapkan arah kebijakan ekonomi dan politik luar negeri AS. (REUTERS/Florion Goga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengaku tidak sabar menanti pidato perdana Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump usai dirinya dilantik pada 20 Januari 2017 mendatang.

Muliaman menilai, pidato Trump sebagai presiden negara Paman Sam sedikit banyak akan mengungkapkan arah kebijakan ekonomi dan politik luar negeri AS yang akan berpengaruh ke seluruh negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.

“Ekonomi AS menjadi salah satu tantangan di 2017 seperti yang diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kami masih menunggu pidato Trump, karena diprediksi AS akan meningkatkan suku bunganya. Tapi seberapa tingginya? seberapa sering frekuensinya, nanti kita lihat,” kata Muliaman, Jumat (13/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski menilai Trump akan banyak merombak konstelasi perekonomian dunia berkat kebijakan-kebijakan yang diambilnya, namun Presiden Jokowi mengaku masih bersyukur. Karena di tengah perlambatan ekonomi global, akibat krisis Yunani, British Exit, kontraksi ekonomi China, dan yang terakhir terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, namun ekonomi Indonesia masih tumbuh dengan baik.

“Karena itu, saya minta 2017 ini tidak ada kata pesimis. Semua tantangan sebanyak apapun harus dihadapi dengan optimis,” tegas Jokowi.

Setelah sukses mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi sepanjang tahun lalu di angka 3,35 persen, salah satu pekerjaan rumah yang menurut Jokowi perlu dibenahi pemerintah adalah memperbaiki gini ratio di Indonesia.

Ia mencatat, selama 14 tahun gini ratio Indonesia naik terus dan yang terakhir mencapai angka 0,41 meskipun berhasil ditekan menjadi 0,397.

“Itu tantangan terberatnya, semuanya berkepentingan untuk memperkecil gap ini. Gap antar wilayah, gap antara kaya dan miskin. Hati-hati ini tantangan terberat kita ada di sini,” tegas Presiden.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER