FPI Demonstrasi Damai, IHSG Tetap Berlabuh di Zona Merah

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 16:42 WIB
Pelaku pasar tak menghiraukan aksi demo tersebut dan tak menjadikan hal itu sebagai pertimbangan untuk melakukan transaksi di pasar modal.
Pelaku pasar tak menghiraukan aksi demo tersebut dan tak menjadikan hal itu sebagai pertimbangan untuk melakukan transaksi di pasar modal. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (16/1) ditutup melemah 2,97 poin (0,05 persen) ke level 5.270 setelah bergerak di antara 5.270-5.291.

Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp13.362 per dolar AS, atau turun 24 poin (0,18 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.319-Rp13.377.

RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,13 triliun dengan volume 9,42 miliar lembar saham. Sementara, perdagangan di pasar reguler hari ini tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp193,1 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 136 saham naik, 153 saham turun, dan 116 saham tidak bergerak. Sementara enam dari 10 sektor mengalami penguatan. Penguatan terbesar dialami oleh sektor barang dan konsumsi yang menguat sebesar 0,47 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 1 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,61 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 0,96 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris bergerak turun 0,05 persen, indeks DAX di Jerman turun 0,68 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 0,68 persen.

Aksi Damai

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, aksi demo yang kembali terjadi di dalam negeri tak mempengaruhi laju IHSG hari ini. Hal ini dikarenakan aksi demo yang digelar oleh Front Pembela Islam (FPI) dengan mengajak masa dan bertemu dengan pejabat utama Markas Besar Polri hari ini berlangsung damai.

FPI sendiri melaporkan tiga hal kepada Mabes Polri diantaranya, FPI melaporkan dugaan tindakan tidak profesional Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charlian, yang dinilai telah membiarkan oknum preman melakukan penganiayaan terhadap santri.

Kedua, FPI meminta polisi menindak dugaan pidana penganiayaan yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terhadap FPI. Ketiga, FPI mencurigai adanya indikasi kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Sepertinya tidak berpengaruh, karena demonya damai, kondusif. Faktor demo jadi saya pikir tidak besar ya," ungkap Hans Kwee kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/1).

Menurutnya, selama aksi demo berjalan dengan kondusif dan tidak mengganggu stabilitas perekonomian, maka pelaku pasar tak akan menghiraukan aksi demo tersebut dan tak menjadikan hal itu sebagai pertimbangan untuk melakukan transaksi di pasar modal.

Sikap pelaku pasar yang menghindari pasar modal, lanjut Hans Kwee, disebabkan pasar tengah menunggu (wait and see) terkait pidato pertama Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) nantinya.

"Pelaku pasar lebih berhati-hati dengan pidato Donald Trump, itu kan tanggal 20, apa yang akan ia lakukan itu yang ditunggu-tunggu," jelas Hans Kwee.

Sementara itu, meski IHSG ditutup negatif, tetapi penurunannya terlihat tipis. Rupanya, pelemahan lanjutan IHSG ini ditekan oleh data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait peningkatan ekspor pada Desember menjadi katalis positif bagi laju IHSG hari ini. BPS mencatat, ekspor Indonesia pada Desember 2016 naik dua persen menjadi US$13,77 miliar dari bulan sebelumnya US$13,5 miliar.

"Neraca perdagangan Indonesia cukup bagus, ini positif ke pasar," terang Hans Kwee.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER