Menko Darmin: Kinerja Ekspor 2016 Belum Cukup Bagus

CNN Indonesia
Selasa, 17 Jan 2017 02:30 WIB
Impor sepanjang tahun 2016 sebesar US$135,65 miliar sehingga sepanjang 2016, neraca perdagangan mengalami surplus mencapai US$8,78 miliar.
Impor sepanjang tahun 2016 sebesar US$135,65 miliar sehingga sepanjang 2016, neraca perdagangan mengalami surplus mencapai US$8,78 miliar. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku kinerja ekspor Indonesia belum cukup bagus pada 2016. Namun, ia optimistis kinerja ekspor sepanjang tahun ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan tahun lalu.

"Perbaikan itu belum cukup besar tetapi arahnya sudah betul. Cuma belum cukup bagus," imbuh Darmin di kantornya, Senin (16/1).

Namun begitu, lanjut Darmin, perbaikan harga komoditas tersebut akan berlanjut di tahun ini sehingga kinerja perdagangan ekspor 2017 tetap terjaga bahkan sedikit naik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin naik sedikit tapi tidak banyak. Paling tidak, ekonomi kita mesinnya sudah mulai bekerja penuh, lebih penuh dibandingkan dulu," ucap Darmin.

Darmin menyebutkan, keoptimisannya tercermin dari perbaikan harga sejumlah komoditas yang mulai bergerak sejak akhir tahun lalu, sehingga turut memberi sentimen positif terhadap kinerja perdagangan ekspor Tanah Air secara keseluruhan di sepanjang tahun 2016.

Meski diakui Darmin, pengaruh perbaikan kinerja perdagangan ekspor tahun 2016 belum terlalu memuaskan bila dibandingkan tahun 2015.

Hanya saja, menurut Darmin, Indonesia perlu terus melihat perkembangan perdagangan dunia. Pasalnya, sejumlah negara di dunia diperkirakan akan memberikan konsentrasi yang besar pada perdagangan yang dilakukan masing-masing negara dan antar kawasan.

Bila kinerja perdagangan ekspor sepanjang 2017 berjalan baik, Darmin menyebutkan, hal ini akan sangat membantu pemerintah menggerakan roda perekonomian dalam negeri.

Pasalnya, ada empat mesin yang dimiliki pemerintah untuk menggerakkan perekonomian dalam negeri, yakni konsumsi masyarakat, investasi, kinerja perdagangan ekspor-impor, dan anggaran pemerintah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia sebesar US$144,43 miliar sepanjang Januari-Desember 2016. Capaian ini sedikit melorot bila dibandingkan capaian ekspor sepanjang 2015 sebesar US$150,36 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyebukan, pelemahan ekspor Indonesia sepanjang tahun lalu dipengaruhi oleh harga beberapa komoditas yang sempat turun di awal tahun, seperti kopi, lada hitam, putih, kakao, rumput laut, dan tanaman obat.

Kondisi itu diperparah dengan permintaan global yang tak kunjung membaik, sehingga volume ekspor Indonesia masih belum bisa bangkit.

Sementara, impor sepanjang tahun 2016 sebesar US$135,65 miliar sehingga sepanjang 2016, neraca perdagangan mengalami surplus mencapai US$8,78 miliar. Adapun surplus perdagangan 2016 ini lebih tinggi sekitar 14,47 persen bila dibandingkan tahun 2015 sebesar US$7,67 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER