Hasil Survei BI: Suku Bunga Kendur, Kredit Tumbuh 13,1%

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 19:52 WIB
BI menyebutkan pertumbuhan kredit ditopang oleh suku bunga kredit yang kendur, likuiditas dan kondisi ekonomi yang diperkirakan membaik.
BI menyebutkan pertumbuhan kredit ditopang oleh suku bunga kredit yang kendur, likuiditas dan kondisi ekonomi yang diperkirakan membaik. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei terkait pertumbuhan kredit perbankan tahun ini yang sebesar 13,1 persen atau lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang diproyeksikan 8,3 persen. Dalam survei tersebut, BI menyebutkan pertumbuhan kredit ditopang oleh suku bunga kredit yang kendur, likuiditas dan kondisi ekonomi yang diperkirakan membaik.

Suku bunga kredit berdenominasi rupiah pada kuartal I 2017 rata-rata diprediksi sebesar 12,51 persen untuk kredit modal kerja. Sementara, untuk kredit investasi dan konsumsi masing-masing sebesar 12,77 persen dan 15,36 persen.

Angka itu tercatat turun apabila dibandingkan dengan rata-rata suku bunga kredit periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I 2016, bunga kredit modal kerja sekitar 12,52 persen, kredit investasi 12,81 persen, termasuk kredit konsumsi 15,42 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil survei BI tersebut tampaknya sejalan dengan keinginan perbankan yang mematok pertumbuhan kredit sekitar 13 persen yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017. Target ini bukan cuma lebih tinggi ketimbang realisasi tahun lalu, tetapi juga melampaui target Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seperti disampaikan Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, belum lama ini, industri perbankan mematok target pertumbuhan kredit cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari proyeksi OJK sendiri yang berada di kisaran 11 persen hingga 12 persen.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan satu dari empat bank BUMN yang memasang target cukup tinggi. Ryan Kiryanto, Sekretaris Perusahaan BNI menuturkan, perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit double digit pada tahun ini. "Ada potensi pertumbuhan kredit menginjak double digit. Kalau 11 persen saja, rasanya masih bisa," ujarnya.

Kartu Kredit Paling Jatuh

Khusus kredit konsumsi, penurunan suku bunga kredit tertinggi diperkirakan terjadi pada lini usaha kartu kredit, yaitu sekitar 56 basis poin (bps). Diikuti oleh kredit tanpa agunan yang turun 17 bps, dan kredit multiguna sebesar 4 bps.

Adapun, penurunan bunga kartu kredit tidak terlepas dari aturan batas maksimal bunga yang dirilis BI. Dalam beleid itu, BI menyeret turun bunga kartu kredit dari 2,95 persen menjadi hanya 2,25 persen per bulan. Beleid ini berlaku mulai 1 Juni 2017.

Ada kekhawatiran upaya menurunkan bunga kartu kredit itu akan menekan pendapatan lini bisnis ini. Namun, Anggoro Eko Cahyo, Direktur Consumer Banking BNI menanggapi santai kekhawatiran tersebut.

"Penurunan bunga kartu kredit relatif tidak mengganggu pendapatan bank. Karena, bank akan main di kuantitas, plus mendorong peningkatan penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran. Berbagai promo dilakukan untuk menjaga kualitas layanan bank," tutur dia kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/1).

Setali tiga uang, Santoso, Direktur PT Bank Central Asia Tbk bilang, penurunan bunga kartu kredit justru akan membawa berkah lain. Yaitu, mendorong semakin banyak masyarakat menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran, sehingga outstanding kartu kredit meningkat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER