Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi potensi pertumbuhan reksa dana tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Lembaga tersebut pun bersiap menerbitkan produk baru untuk mendorong kinerja reksa dana.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, tahun ini OJK menargetkan pertumbuhan hingga 25 persen, meningkat dari pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 24 persen.
"Industri reksa dana kita lihat trennya akan meningkat terus walaupun kemarin ada kondisi global tidak menguntungkan, kita lihat reksa dana kemarin Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya meningkat terus," ujar Nurhaida di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nurhaida, per Desember 2016 total kelolaan (asset under management/AUM) industri reksa dana di Indonesia sebesar Rp338,6 triliun. Namun jika dibandingkan dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2015 yang sebesar Rp11.540,8 triliun, nilai tersebut hanya 2,93 persennya saja. Jumlah investor reksa dana di Indonesia pun masih relatif sedikit.
Jika dilihat dari jumlah partisipannya, maka jumlah investor reksa dana masih terbilang kecil. Tahun lalu jumlah investor reksa dana baru tercatat 340.869 atau hanya sekitar 0,13 persen dari total populasi Indonesia.
Untuk mendorong pertumbuhan industri reksa dana, OJK akan segera menerbitkan sejumlah izin untuk produk reksa dana baru yang dikeluarkan oleh sejumlah Manajer Investasi. Namun Nurhaida enggan merinci jauh detil produk-produk baru tersebut.
"Produk baru akan dikeluarkan tapi belum bisa disampaikan secara detil. Kami sudah membahas waktu tertentu, ada batasan, kemudian ada beberapa yang masih proses, masih harus dilihat dulu," ujar Nurhaida.
Menilik data OJK per November, tercatat jumlah produk reksa dana saat ini sebanyak 1.395 produk. Jumlah tersebut bertambah sekitar 304 produk atau naik 27,86 persen dibandingkan dengan tahun 2015 yang tercatat 1.091 produk.
"Selalu ada produk-produk baru, minat investasi masyarakat kan bervariasi. Kita juga mendorong Manajer Investasi bisa mengeluarkan produk baru dengan tipe-tipe yang baru juga," pungkasnya.