Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memaparkan hasil dari program Revolusi Mental terhadap laju perekonomian Indonesia dalam World Economic Forum (WEF) 2017 di Davos, Swiss.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memanfaatkan ajang yang dihadiri para pemimpin dari seluruh dunia itu, dan mengajak dunia melihat bagaimana revolusi mental berhasil mengangkat perekonomian Indonesia.
“Perubahan pola pikir masyarakat untuk menjadi bangsa besar dan cita-cita yang kuat berdasarkan Pancasila telah berhasil menyelesaikan pekerjaan rumah besar negeri ini dan membuat Indonesia bergerak cepat,” ujar Enggar dalam keterangan resmi, Kamis (19/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, dalam satu tahun terakhir, Indonesia melaju menjadi salah satu dari 10 Top Improvers dalam peringkat Ease of Doing Business. Indonesia melonjak dari peringkat 109 pada 2015 ke peringkat 91 pada 2016.
“Dengan terus melakukan Revolusi Mental dan menerjemahkannya ke dalam tindakan nyata, Indonesia kelak bisa menjadi salah satu dari 40 negara yang ramah dalam melakukan bisnis pada akhir 2019,” katanya.
Mengulang acara pada 2013, 2014, dan 2016 lalu, ajang Indonesia Night pada WEF kembali digelar. Tahun ini, ajang untuk mempromosikan citra baik Indonesia di mata dunia tersebut diusung berbeda.
Acara didahului oleh diskusi panel yang menghadirkan Menteri Kabinet Kerja dan Pengusaha. Selain Mendag, para Menteri yang menjadi pembicara adalah Menteri Perindustrian dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
“Indonesia Night menjadi sarana untuk memperkuat nation branding sekaligus lebih memperkenalkan segenap potensi kekayaan sumber daya alam, produk, keunikan budaya, serta meng-update kontribusi Indonesia terhadap perekonomian dunia kepada para CEO dunia yang hadir di WEF,” imbuh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda.
Peningkatan
nation branding Indonesia dinilai jadi satu faktor penting demi menggaet perhatian serta menarik minat dan kepercayaan dunia internasional. Untuk itu, Arlinda menyatakan, butuh upaya terstruktur, sinergis, terintegrasi, simultan, dan berkelanjutan untuk membangun citra positif Indonesia dengan merangkul semua pihak terkait.
“Demi meningkatkan
nation branding Indonesia yang positif, semua pihak harus senantiasa bekerja keras dan bersinergi dalam meningkatkan kinerjanya masing-masing sehingga memperoleh hasil kinerja yang terus meningkat,” kata Arlinda.