Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat jumlah kepesertaan program jaminan pensiun telah mencapai 9 juta orang sejak diluncurkan Juli 2015. Sementara total iuran yang dikumpulkan juga melebihi target yang ditetapkan yaitu mencapai Rp48,53 triliun.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengungkapkan, peningkatan signifikan terjadi pada peserta kategoru Bukan Penerima Upah (BPU). Kategori ini meningkat signifikan sebanyak 378 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau mencapai 1,37 juta peserta. Pencapaian kepesertaan BPU ini juga melebihi target yang ditetapkan untuk tahun 2016 atau mencapai 226 persen.
"Pegawai kami di seluruh Indonesia telah berusaha keras selama tahun 2016 ini untuk meningkatkan perlindungan kepada seluruh pekerja baik Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU). Kami juga telah bekerjasama dengan berbagai
stakeholder baik Pemerintahan dan Swasta, Serikat Pekerja, Asosiasi Pengusaha, bahkan masyarakat umum untuk meningkatkan kepesertaan,” jelas Agus dalam keterangan resmi, Rabu (18/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus juga menjelaskan dari sisi pembayaran manfaat pada tahun 2016, BPJS Ketenagakerjaan juga dapat memberikan pelayanan yang optimal dengan besaran klaim masih di bawah yang ditargetkan. Klaim yang dibayarkan pada Desember 2016 mencapai Rp20,06 triliun atau 77 persen dari estimasi.
Klaim terbesar berasal dari Jaminan Hari Tua (JHT) yang mencapai Rp18,6 triliun dari 2,2 juta kasus sebagai dampak regulasi yang membuka peluang pencairan karena PHK atau mengundurkan diri dari perusahaan.
"Namun secara keseluruhan
claim ratio kami masih sangat terkendali,” tambah Agus.
Sementara dari sisi dana kelolaan, Agus menjelaskan dana yang terkumpul telah mencapai Rp260,54 Triliun dengan tingkat
return investasi mencapai 9,43 persen. Hal ini juga telah melebihi target dana investasi yang ditetapkan untuk tahun 2016, yaitu sebesar 106 persen dari target.
“Tren pencapaian yang diraih pada tahun 2016 ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, seperti peningkatan kepesertaan aktif yang mencapai 17 persen dan penerimaan iuran 35 persen lebih besar dibanding tahun 2015 dengan dana investasi yang juga meningkat sebesar 26 persen dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Dari sisi kepesertaan, total tenaga kerja aktif tahun 2017 ditargetkan mencapai 25,2 juta orang atau meningkat 11 persen dari 2016. Sementara iuran ditargetkan mencapai Rp55,37 triliun atau meningkat 14 persen dari 2016. Dari sisi dana kelolaan ditargetkan mencapai Rp297 triliun atau meningkat 14 persen dari tahun 2016.
Tahun ini, inisiatif strategis yang ada akan semakin ditingkatkan. Mulai dari memperbanyak kerjasama
co-marketing dengan perusahaan mitra BPJS Ketenagakerjaan, Optimalisasi BPJSTK Mobile, peningkatan kepesertaan dari pekerja rentan melalui program GN Lingkaran, dan optimalisasi PERISAI.
"Kami optimis, dengan kerja keras dan cerdas serta kolaborasi yang lebih baik dengan berbagai pihak, dan didukung kondisi perekonomian tahun 2017 yang semakin baik, kami akan mampu mencapai target kepesertaan aktif lebih dari 25 juta orang,” pungkas Agus.