Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa saat usai Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Jumat (20/1) waktu setempat, Gedung Putih secara resmi mengumumkan pencabutan komitmen AS bergabung dalam pakta kerja sama Trans Pacific Partnership (TPP).
Dikutip dari Reuters, pernyataan resmi kantor Trump tersebut menuturkan bahwa mundurnya AS dalam kesepakatan 12 negara dalam TPP adalah sebagai strategi untuk melindungi tenaga kerja AS.
“Kami membatalkan semua rencana kerja sama yang bisa merugikan pekerja AS. Namun AS dalam posisi untuk melanjutkan renegosiasi the North American Free Trade Agreement (NAFTA), yang dibuat pada 1994 bersama Kanada dan Meksiko,” bunyi pernyataan tersebut, dikutip Sabtu (21/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih dari pernyataan yang sama, Gedung Putih menilai warga negara AS sudah terlalu lama dirugikan karena para pejabat di Washington selalu menerima kerja sama perdagangan yang mengakomodir kepentingannya pribadi.
“Hasilnya, banyak warga AS yang menyaksikan penutupan pabrik di kotanya dan perusahaan yang memberikan bayaran tinggi juga pindah ke luar negeri. Akibatnya, warga AS menghadapi kesulitan keuangan,” kata Gedung Putih.
Oleh karena itu, NAFTA akan dijadikan Pemerintahan Trump sebagai payung kerja sama ekonomi yang adil sehingga bisa meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi AS dan mengembalikan jutaan lapangan kerja ke negara Paman Sam tersebut.
“Strategi ini dimulai dengan mundur dari TPP dan membuat kerja sama perdagangan lain yang sesuai dengan kebutuhan pekerja AS,” seperti dikutip Reuters.
Namun, Kanada dan Meksiko mendapat instruksi untuk harus bersedia membuat kesepakatan yang adil jika ingin AS merenegosiasi kesepakatan NAFTA. Jika tidak, Trump juga akan menarik AS dari pakta kerja sama tersebut.
Kritik ChinaDalam kesempatan pidato perdananya sebagai presiden, Trump langsung mengkritik Pemerintah China yang banyak menerapkan kebijakan tarif dan harga produk ekspor rendah sehingga mengganggu pasar negara tujuan ekspornya.
Atas dasar itulah, Trump mengajak Jepang dan negara-negara Asia Pasifik lainnya untuk tidak mengikuti keinginan China yang menginisiasi terbentuknya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), jika AS menarik komitmennya bergabung dalam TPP.
(gen)