Pengeboran AS Melonjak, Harga Minyak Anjlok

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2017 07:48 WIB
Harga minyak Brent turun US$0,29 ke angka US$55,23 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate turun US$0,54 ke angka US$52,63 per barel.
Harga minyak Brent turun US$0,29 ke angka US$55,23 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate turun US$0,54 ke angka US$52,63 per barel. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak ditutup melemah pada perdagangan Senin (30/1) setelah laporan menunjukkan bahwa aktivitas pengeboran AS meningkat. Ini membuat spekulan khawatir bahwa pemangkasan produksi yang dilaakukan oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) tidak bisa mengurangi persediaan minyak yang melimpah.

Seperti dikutip dari Reuters, menurut laporan Baker Hughes, jumlah pengeboran aktif di AS mencapai titik tertinggi sejak November 2015 silam. Hal tersebut dimotivasi oleh harga minyak yang mencapai US$50 per barel.

Akibatnya, harga minyak Brent turun US$0,29 ke angka US$55,23 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun US$0,54 ke angka US$52,63 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, OPEC dan produsen minyak lain termasuk Rusia, setuju untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari di semester pertama 2017. Bahkan, negara-negara tersebut sudah memangkas produksi sebesar 900 ribu barel per hari sepanjang Januari tahun ini.

Namun, data Petro-Logistics meramal bahwa pemangkasan produksi hanya akan mencapai 75 persen dari target. Sehingga, harga minyak diperkirakan masih akan berada di atas US$50 per barel, namun tidak akan lebih tinggi lagi.

Kendati demikian, JP Morgan mengatakan bahwa ada kemungkinan harga minyak bisa menembus angka US$60 per barel pada tahun depan, yang masih didorong oleh pemangkasan produksi OPEC. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER