Jakarta, CNN Indonesia -- Konsorsium PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation akhirnya meneken perjanjian jual beli listrik (
Power Purchase Agreement/PPA) dengan PT PLN (Persero) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 1.760 megawatt (MW) dengan investasi senilai US$1,8 miliar.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengaku memberikan apresiasi kepada PLN atas pelaksanaan tender IPP PLTGU Jawa-1 yang terbuka, transparan dan kompetitif, serta atas kepercayaan kepada Konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz yang telah ditunjuk sebagai pemenang Proyek IPP PLTGU Jawa-1.
"Proyek ini menjadi bukti nyata sinergi dua BUMN besar Indonesia, Pertamina sebagai
Energy Company dan PLN sebagai perusahaan listrik nasional,” kata Dwi Soetjipto dalam keterangan resmi, Selasa (31/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek
Independent Power Producer (IPP) PLTGU Jawa 1 merupakan kolaborasi internasional yang melibatkan 18 mitra Internasional maupun domestik (Indonesia, Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa).
PLTGU Jawa 1 merupakan pembangkit listrik berbasis gas pertama di Asia yang mengintegrasikan
Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dengan PLTGU (
Combined Cycle Gas Turbine : CCGT).
Lebih lanjut, PLTGU ini akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat. Dengan kapasitas 1.760 MW, PLTGU Jawa 1 menjadi pembangkit listrik berbahan bakar gas terbesar di Asia Tenggara.
“Momentum ini menjadi salah satu pijakan penting bagi Pertamina dalam memulai bisnis IPP sekaligus menegaskan posisi dan perannya untuk mencapai visi sebagai
World Class Energy Company," kata Dwi.
Ia juga mengapresiasi kerja sama yang erat dan baik dari seluruh mitra konsorsium, termasuk konsorsium lenders, untuk mendapatkan kepercayaan hingga pada tahapan ini.
"Selanjutnya, kerja sama yang tidak kalah erat diperlukan untuk dapat mewujudkan proyek ini dengan tepat waktu dan tepat biaya,” ungkap mantan bos PT Semen Indonesia Tbk.
Sebagai bagian dari program 35 ribu MW, IPP PLTGU Jawa-1 dinilai sangat penting bagi upaya pemerintah dan PLN melakukan percepatan untuk melistriki lebih banyak keluarga dan konsumen listrik di Tanah Air.
Gus Irawan Pasaribu, Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, mengatakan sebagai bagian dari program 35 ribu MW, PLTGU Jawa-1 sangat penting bagi upaya pemerintah dan PLN melakukan percepatan untuk melistriki lebih banyak keluarga dan konsumen listrik di Indonesia.
Pengembangan pembangkit listrik berbasis gas juga harus terus didorong ke depannya karena cadangan gas Indonesia masih banyak. Apalagi, Indonesia juga telah meratifikasi Perjanjian Paris soal emisi.
“Adanya PPA ini juga menjadi momentum untuk kerja sama Pertamina dan PLN ke depan dan umumnya sinergi antar-BUMN memang harus berjalan,” katanya.
Syamsir Abduh, Anggota Dewan Energi Nasional, menilai PLTGU Jawa 1 menjadi momentum untuk menata BUMN agar fokus pada bidang masing-masing, tidak tumpang tindih dan bersinergi sehngga BUMN menjadi lebih kompetitif.
“Di sini Pertamina telah menunjukkan perannya sangat pas sebagai BUMN energi,” ujarnya.
(gir)