Jakarta, CNN Indonesia -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyatakan bakal mencairkan pinjaman modal dari perbankan swasta, yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk senilai Rp500 miliar dan PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp400 miliar.
Direktur Waskita Beton Budi Setyono mengatakan, perusahaan berusaha mencari dana segar dari perbankan swasta sebab perolehan pinjaman modal kerja dari perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mencapai Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK).
Adapun dua perbankan pelat merah yang sebelumnya rajin mengucurkan pinjaman kepada Waskita Beton adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya ada BNI dan BRI tapi biasanya tiap bank ada BMPK-nya. Jadi, tiap bank ada jatah pinjaman. Itu ada limit dan sudah maksimal," ujar Budi di kantornya, Selasa (31/1).
Untuk itu, lanjut Budi, perusahaan berusaha melakukan diversifikasi pinjaman kepada beberapa perbankan swasta untuk menutupi kebutuhan modal kerja perusahaan.
"Kami coba untuk diversifikasi sumber pinjaman karena kebutuhan yang besar. Kebutuhan Waskita Group juga sangat besar, kadang berbenturan saat Waskita butuh dan kita juga butuh," imbuhnya.
Budi mengatakan, Waskita Beton telah mendapat persetujuan pinjaman untuk modal kerja di tahun ini dari ICBC Indonesia senilai Rp311 miliar dari total Rp400 miliar yang diajukan dalam proposal pinjaman tahun lalu.
Sedangkan kepada CIMB Niaga, perusahaan mengajukan proposal pinjaman senilai Rp500 miliar. Adapun kerja sama anak usaha PT Waskita Karya Tbk ini dengan dua bank tersebut merupakan yang pertama kali dijalin.
"Untuk ICBC Indonesia, persetujuannya dari akhir Desember tahun lalu tapi pencairannya bertahap sampai kemarin kita dapat Rp311 miliar," katanya.
Selain suntikan pinjaman modal kerja dari dua perbankan swasta tersebut, Direktur Utama Waskita Beton Jarot Subana mengatakan, Waskita akan mengandalkan kemampuan pendanaan internal yang berasal dari dana penawaran saham ke publik (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp1,4 triliun untuk modal kerja.
"Untuk pendanaan, kami masih punya sisa IPO Rp1,4 triliun. Sisanya sekitar Rp5 triliun dari perusahaan. Lalu, ada pula pendanaan dari perbankan," kata Jarot pada kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, sebelumnya Waskita Beton telah menjalin kerja sama dalam hal pinjaman modal kerja kepada BNI senilai Rp1 triliun dan Rp1,3 triliun dengan BRI hingga akhir tahun lalu.