Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara menjadi profesi yang banyak dicari, terutama di era globalisasi seperti sekarang ini. Perselisihan antar negara maupun korporasi sering terjadi, dan biasanya diselesaikan hingga ke pengadilan internasional.
Guna memenangkan kasus tersebut tentunya dibutuhkan pengacara dengan wawasan dan kemampuan berbahasa yang mumpuni.
Itulah yang menjadi perhatian President University, melalui pembukaan Program Studi Ilmu Hukum pada tahun 2010 lalu, dengan tiga pembidangan hukum, yakni
criminal law, civil law, ataupun
administrative law.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Handa S. Abidin, S.H., LL.M., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama menyampaikan, bahasa Inggris menjadi pengantar perkuliahan, guna mengakomodasi hal tersebut.
“Kemampuan bahasa Inggris sangat dibutuhkan apabila mahasiswa hukum ingin bekerja di
top tier law firms yang memiliki banyak klien asing,” kata Handa.
Bukan hanya soal bahasa, kemampuan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum President University diasah tidak hanya secara teori, tetapi juga praktek melalui kerja magang selama delapan bulan di perusahaan maupun di law firm ternama.
“Sebelum mereka terjun ke dunia karir pun, mahasiswa dilatih lewat program magang yang didukung penuh oleh President University Internship and Career Center [ICC],” ujarnya.
Soal menghadapi klien asing pun, sudah terbangun di bangku perkuliahan. President University merupakan salah satu universitas yang memiliki mahasiswa asing terbanyak di Indonesia. Terdapat mahasiswa asal Australia, China, Korea Selatan, Vietnam, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Mongolia, Timor Leste, dan Afganistan
Selain itu, President University memiliki kerja sama internasional dengan 35 universitas di empat benua dan 17 negara.
“Jadi, mahasiswa hukum dapat mengikuti program pertukaran mahasiswa dan melanjutkan program S2 di 35 universitas tersebut,” tambahnya.
Handa menyebut, buku hasil karya salah satu dosen telah dibeli oleh Harvard Law School, Yale Law School, dan Stanford Law School.
“Ada juga dosen yang pernah menjadi juri dalam penghargaan law firm terbaik di Indonesia yang diselenggarakan oleh Asian Legal Business (ALB),” sebut dia, sembari menekankan dosen di President University, tidak hanya berprofesi sebagai akademisi murni melainkan juga sebagai praktisi ahli dibidangnya.
Ke depannya, Handa berharap, lulusan Program Studi Ilmu Hukum President University bisa menjadi corporate lawyers di law firm besar di Indonesia, Singapura, Malaysia dan Australia.
“Kami menargetkan 5 tahun mendatang, Program Studi Ilmu Hukum President University akan menjadi program studi ilmu hukum terbaik di Indonesia dan ternama di Asia Tenggara,” tegasnya.
(les)