Komisaris Butuh Sebulan Cari Sosok Pemimpin Pertamina

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2017 14:33 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng berharap, sosok nomor satu di Pertamina bisa ditentukan dalam waktu 30 hari.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng berharap, sosok nomor satu di Pertamina bisa ditentukan dalam waktu 30 hari. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng menyebut krisis kepemimpinan sudah mulai terjadi sejak posisi Wakil Direktur Utama diciptakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada akhir tahun lalu.

Menurutnya, hal itu sangat disayangkan Dewan Komisaris karena perusahaan dengan struktur dan lini bisnis yang kompleks seperti Pertamina membutuhkan kepemimpinan yang mumpuni. Apalagi nantinya, Pertamina akan menjadi lead holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas.

Untuk itu, sikap kepemimpinan akan menjadi kriteria utama yang dilihat oleh Komisaris Pertamina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang nomor satu di Pertamina harus mampu menggerakkan organisasi dan memimpin personil di bawahnya. Harus tegas dan tidak bisa menolerir kesalahan dan keterlambatan sedikit pun," ujar Tanri ditemui di Kementerian BUMN, Jumat (2/3).

Lebih lanjut ia menerangkan, tentu saja pemimpin Pertamina juga harus memiliki kompetensi yang baik. Namun menurut Tanri, kompetensi dan kecakapan akan sia-sia tanpa kepemimpinan yang baik.

"Mereka tidak hanya punya kompetensi, namun juga leadership. Karena apapun yang terjadi di dalam perusahaan, semua menjadi tanggung jawab orang nomor satu," tambahnya.

Tanri mengatakan, kriteria itu dipasang setelah mengevaluasi kinerja Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang yang dianggapnya tak kompak. Ia menyadari, sifat keduanya tidak cocok, sehingga kerap menyebabkan pergesekan di internal Pertamina.

Ketidakcocokan sifat, kata Tanri, akan berkembang menjadi ketidakpastian masa depan perusahaan jika terus dibiarkan. Hal ini sebetulnya bisa diredam asal Dwi memiliki kepemimpinan yang baik.

"Kalau satu orang tidak bisa menyesuaikan diri, maka penyakitnya akan berkelanjutan. Perombakan direksi itu lebih karena kedua orangnya tidak cocok," jelasnya.

Untuk itu, dewan komisaris beserta Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berupaya segera mengganti posisi Direktur Utama yang sedang kosong. Ia berharap, sosok nomor satu di Pertamina bisa ditentukan dalam waktu 30 hari.

"Belum ada penggantinya langsung. Kami laksanakan 30 hari untuk pencarian. Mudah-mudahan tidak sampai 30 hari," tandasnya.

Sebelumnya, RUPS yang dilaksanakan pada Jumat (2/2) memutuskan bahwa Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama Pertamina diberhentikan dari jabatannya. Masalah komunikasi dan krisis kepemimpinan di Pertamina dianggap melandasi keputusan tersebut.

"Kerjasama tim internal dan komunikasi ini penting. Kalau tidak dilaksanakan, akan banyak keputusan tertunda. Kalau dibiarkan, dampaknya ke kinerja secara keseluruhan bisa terganggu," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER