Dewan FSC Janji Permudah Sertifikasi Perusahaan Pemegang SVLK
Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 07 Feb 2017 12:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Forest Stewardship Council (FSC) Kim Carstensen memastikan perusahaan-perusahaan berbasis hasil hutan asal Indonesia yang sudah mengantongi sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) akan dengan mudah memperoleh sertifikasi dari lembaganya.
Pasalnya, perusahaan kayu dan produk turunannya tidak perlu memulai proses sertifikasi dari nol karena telah mengerti standar-standar dalam melakukan bisnis manajemen hutan yang baik.
SVLK menurut Carstensen, merupakan basis dasar bagi semua industri hasil hutan di Indonesia dalam memastikan legalitas bahan yang mereka ambil dari hutan. Terlebih, untuk mendapatkan sertivikasi SVLK harus melalui proses pemeriksaan aspek legalitas yang sangat ketat.
"Artinya mereka sudah mencatat sebuah langkah besar. Jadi, tak akan sulit bagi mereka untuk mendapatkan sertifikasi FSC," kata Carstensen dikutip dari keterangan resmi, Selasa (7/2).
Carstensen melihat kesediaan pelaku industri kehutanan di Indonesia untuk mendapatkan SVLK sebagai hal yang positif.
Atas komitmen yang serius tersebut, FSC menyatakan siap membantu perusahaan-perusahaan nasional mendapatkan akses pasar lebih luas lagi di pasar global.
"Seperti di Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Sehingga mereka mudah untuk menjual produknya di sana," kata Carstensen.
Dirjen Pengelolaan Produk Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ida Bagus Putera mengatakan perusahaan-perusahaan yang sudah memenuhi berbagai kriteria SVLK secara otomatis sudah diakui di Uni Eropa.
"Uni Eropa ini kan paling tinggi tuntutannya. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang sudah mengantongi SVLK seharusnya tidak sulit mendapatkan sertifikasi seperti FSC atau lainnya," kata Ida Bagus.
FSC sendiri merupakan organisasi nirlaba internasional yang memiliki wewenang memberikan sertifikasi produk kehutanan. Berbasis di Bonn, Jerman, organisasi ini dipimpin oleh Dewan Direksi Internasional beranggotakan 12 orang yang dipilih oleh seluruh anggota FSC. (gen)
Pasalnya, perusahaan kayu dan produk turunannya tidak perlu memulai proses sertifikasi dari nol karena telah mengerti standar-standar dalam melakukan bisnis manajemen hutan yang baik.
SVLK menurut Carstensen, merupakan basis dasar bagi semua industri hasil hutan di Indonesia dalam memastikan legalitas bahan yang mereka ambil dari hutan. Terlebih, untuk mendapatkan sertivikasi SVLK harus melalui proses pemeriksaan aspek legalitas yang sangat ketat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Carstensen melihat kesediaan pelaku industri kehutanan di Indonesia untuk mendapatkan SVLK sebagai hal yang positif.
Dirjen Pengelolaan Produk Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ida Bagus Putera mengatakan perusahaan-perusahaan yang sudah memenuhi berbagai kriteria SVLK secara otomatis sudah diakui di Uni Eropa.
"Uni Eropa ini kan paling tinggi tuntutannya. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang sudah mengantongi SVLK seharusnya tidak sulit mendapatkan sertifikasi seperti FSC atau lainnya," kata Ida Bagus.
FSC sendiri merupakan organisasi nirlaba internasional yang memiliki wewenang memberikan sertifikasi produk kehutanan. Berbasis di Bonn, Jerman, organisasi ini dipimpin oleh Dewan Direksi Internasional beranggotakan 12 orang yang dipilih oleh seluruh anggota FSC. (gen)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK