Salah satu bagian kredit UMKM adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Tahun lalu, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp94,4 triliun dari target Rp100 triliun.
Kendati demikian, sama dengan karakteristik kredit UMKM, porsi penyaluran KUR mayoritas ke sektor perdagangan. Tahun lalu kredit ke sektor perdagangan mencapai 62,8 persen dari total penyaluran KUR. Sementara, kredit ke sektor produksi seperti pertanian, perburuan, dan kehutanan hanya 17,3 persen.
Karena itu, Agus mengimbau porsi penyaluran KUR ke sektor pertanian dan pengolahan diperbesar. Selain berkontribusi besar terhadap perekonomian, sektor tersebut juga banyak menyerap tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk KUR ke sektor pertanian, pemerintah bisa menggunakan skema pembiayaan rantai nilai (
value chain financing) di mana pembiayaan dari hulu ke hilir proses produksi. Selain itu, debitur juga bisa memanfaat fasilitas subsidi resi gudang yang bisa dijadikan jaminan pembiayaan.
"Untuk kredit ke sektor pertanian perlu didorong penyaluran KUR yg fokus pd pembiayaan komoditas pemicu inflasi seperti cabai, bawang merah, beras, dan daging sapi," ujarnya.
Tak hanya itu, penyaluran KUR juga bisa diarahkan ke sektor rintisan (
start-up) dan industri kreatif.
Lebih lanjut, Agus juga menyarankan perbaikan distribusi KUR yang lebih merata atau tidak terkonsentrasi di bank atau wilayah tertentu.
Kemudian, pemerintah juga perlu membatasi penyaluran KUR ke debitur yang sudah mendapatkan akses kredit komersial.
(gen)