Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat pertumbuhan jumlah investor sebanyak 101.887 single investor identification (SID) atau sebesar 23,47 persen dari 434.107 pada 2015 menjadi 535.994 SID di 2016.
Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menyatakan, tingkat pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu sebesar 18,83 persen atau 68.804 SID dari posisi Desember 2014 sebanyak 365.303 SID.
Ia menjelaskan, adanya pertumbuhan ini disebabkan sikap agresif BEI yang agresif dalam melakukan kegiatan edukasi sepanjang tahun 2016. Nicky menyebut, kegiatan edukasi tahun lalu dilakukan sebanyak 3.400 kegiatan, sedangkan pada tahun 2015 masih dibawah dua ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi semua kami lakukan, selain kegiatan edukasi juga ada kegiatan di sosial media dan kampanye yang dilakukan oleh BEI secara agresif," ucap Nicky, Jumat (17/2).
Tak hanya jumlah investor yang meningkat, BEI juga mencatat adanya pertumbuhan jumlah investor aktif sebesar 32,3 pesen atau 32.950 SID menjadi 187.268 SID dari sebelumnya 154.318 pada tahun 2015. Sementara, jika dilihat secara per bulan, jumlah investor naik 33,76 persen atau 19.908 SID menjadi 78.878 SID per 2016 dari 58.970 tahun 2015.
Kondisi ini, sambung Nicky, disebabkan adanya kelas pasar modal untuk lebih menggairahkan investor pasif, sehingga menjadi aktif melakukan transaksi di pasar modal.
Investor Domestik Kuasai TransaksiAdapun, jika dilihat berdasarkan jumlah jenis investor dalam hal transaksi, pasar modal Indonesia dikuasai oleh investor domestik sepanjang tahun lalu.
BEI mencatat, jumlah transaksi investor domestik pada 2016 sebesar Rp2.328 triliun atau setara 63,11 persen. Sementara, porsi investor asing hanya Rp1.360 triliun atau setara dengan 36,89 persen.
"Total SID 2016 sebesar 97,87 persen dan asing 2,13 persen," ucap Nicky.
Lebih lanjut Nicky menjelaskan, dalam kelas pasar modal yang dilakukan manajemen BEI, diakui sukses untuk menjaring lebih banyak transaksi dari investor domestik. Menurutnya, sebanyak 35 persen dari peserta kelas pasar modal telah menjadi investor saat ini.
"Jadi dalam kelas pasar modal kami nggak hanya ajari tentang pasar modal, tetapi juga langsung praktik mereka langsung investasi," terang Nicky.