Jakarta, CNN Indonesia --
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengaku tak ambil pusing dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam menopang pendanaan proyek kereta api jenis Light Rapid Transit (LRT) Palembang yang mencapai Rp10,9 triliun.Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq mengatakan, perusahaan tetap fokus mengejar pembangunan LRT sepanjang 23,4 kilometer yang harus rampung pada 30 Juni 2018 atau sebelum perhelatan Asian Games 2018 mendatang."Pendanaan sepenuhnya tanggungjawab pemerintah melalui APBN. Kami tidak ikut campur. Kami hanya fokus mengejar pembangunan saja," kata Choliq kepada CNNIndonesia.com, Kamis malam (16/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, menurut Choliq, pemerintah dan perusahaan konstruksi pelat merah ini telah menyepakati Adendum Kontrak 1 dengan ketentuan pembayaran pembangunan proyek yang dirampungkan pemerintah saat proyek rampung dibangun.Selain itu, pemerintah juga telah memberikan komitmennya melalui pembayaran bunga sebanyak lima persen per tahun bila pemerintah tak mampu melunasi pembiayaan proyek saat telah selesai dibangun.
"Pemerintah yang pasang komitmen dan kami sepakati bersama dengan kontrak yang telah ditandatangani," imbuh Choliq.Dengan kata lain, Waskita Karya tak khawatir akan kemampuan APBN dalam membiayai proyek LRT Palembang. Meskipun, di saat yang bersamaan, pemerintah juga memiliki kewajiban untuk membantu pendanaan proyek LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).Dalam proyek LRT Jabodebek, pemerintah perlu ikut putar otak memikirkan pendanaan proyek dengan nilai kontrak Rp23,3 triliun, setelah ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen yang dikerjakan PT Adhi Karya (Persero).Untuk diketahui, pemerintah dan Waskita Karya telah menyepakati nilai kontrak proyek LRT Palembang yang sebelumnya ditafsir memiliki nilai sebesar Rp12,5 triliun menjadi Rp10,9 triliun.Pemangkasan nilai kontrak proyek LRT Palembang itu disesuaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai memperoleh hasil audit dari konsultan SMEC International Pty Ltd yang ditunjuk berdasarkan kontrak tanggal 14 Oktober 2016. Saat ini, pengerjaan proyek LRT Palembang telah mencapai 34 persen dan ditargetkan dapat mencapai 85 persen di akhir tahun, sehingga pada Februari 2018, proyek bisa rampung 100 persen. Setelah itu, giliran PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI selaku penyedia sarana kereta api yang bertugas melakukan uji coba jalur LRT dan pengoperasian kereta api sebelum 30 Juni 2018.