Jakarta, CNN Indonesia -- PT Waskita Toll Road memastikan tidak akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun ini karena kondisi perusahaan yang belum siap.
Presiden Direktur Waskita Toll Road Herwidiakto menyatakan, perusahaan memang tak menampik jika perusahaan tengah melakukan penjajakan untuk melakukan IPO. Hanya saja, kondisi keuangan perusahaan yang masih negatif belum memungkinkan untuk dicatatkan di bursa.
"Kan kami posisinya empat hingga enam tahun masih berdarah-darah, jadi nggak mungkin di IPO kan karena relatif kecil," ungkap Herwidiakto, Jumat (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, pihaknya mengaku siap untuk menjadi perusahaan terbuka paling cepat pada tahun 2022. Padahal, sebelumnya perusahaan sempat memilih opsi IPO sebagai jalan mendapatkan pembiayaan untuk berbagai proyek jalan tolnya.
Saat ini, Waskita Toll Road memiliki konsesi jalan tol sekitar 1.100 kilometer (km). Sementara, Waskita Toll Road baru saja mendapatkan pendanaan melalui skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) sebesar Rp3,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan ekuitas pada tahap awal.
Dengan demikian, perusahaan telah mendapatkan total ekuitas sebesar Rp9,5 triliun. Di mana Rp6 triliun berasal dari modal sendiri. Sementara, perusahaan membutuhkan dana paling tidak Rp70 triliun untuk membangun segala proyeknya.
Namun, untuk meminjam dana ke perbankan perusahaan membutuhkan paling tidak 30 persen dari total nilai proyek. Artinya, perusahaan butuh paling tidak Rp21 triliun untuk dapat meminjam ke perbankan.
Herwidiakto menjelaskan, perusahaan akan mencari kekurangan dari penerbitan aksi korporasi tahun ini. Namun yang pasti, perusahaan akan mencoba mencari pembiayaan dari luar skema PINA.
"Mungkin nanti ada aksi korporasi, mungkin nanti ada yang beli. Dari swasta juga boleh," jelasnya.
Adapun, perusahaan juga berencana untuk melakukan divestasi saham untuk melengkapi kebutuhan ekuitas tahun ini.
"IPO enggak, mungkin divestasi ya," tutup Herwidiakto.