Jakarta, CNN Indonesia -- Dua anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkecimpung di bisnis beton, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil meraih kinerja yang cukup baik pada tahun 2016. Tak main-main, pertumbuhan laba bersih keduanya bahkan mencapai lebih dari 50 persen.
Waskita Beton Precast mampu menumbuhkan laba bersih sepanjang tahun lalu hingga 89,82 persen menjadi Rp634,81 miliar dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp334,36 miliar.
Sementara itu, Wijaya Karya Beton juga tercatat tumbuh menjadi Rp272 miliar atau naik 57 persen. Pertumbuhannya memang lebih kecil jika dibandingkan dengan Waskita Beton Precast.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis Mandiri Sekuritas Bob Setiadi menjelaskan, perolehan laba Waskita Beton Precast mengartikan 108 persen dari estimasi Mandiri Sekuritas dan 116 persen dari konsensus sepanjang tahun 2016.
 Pabrik PT Waskita Beton Precast Tbk. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto) |
Sementara, pencapaian laba bersih Wijaya Karya Beton merupakan 106 persen dari ekpektasi Mandiri Sekuritas sebelumnya, dan 95 persen dari konsensus.
Adapun, kenaikan laba bersih kedua emiten ini tentu tidak terlepas dari naiknya pendapatan usaha sepanjang tahun lalu. Lihat saja, pendapatan usaha Waskita Beton Precast bahkan naik hingga 78,4 persen menjadi Rp4,71 triliun dari sebelumnya Rp2,64 triliun.
"Pendapatan Waskita Beton Precast sejalan dengan estimasi kami," terang Bob dalam risetnya, dikutip Jumat (17/2).
Namun, pendapatan usaha Wijaya Karya Beton rupanya hanya mampu tumbuh tipis sepanjang tahun lalu. Peruahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp3,5 triliun atau naik 12 persen.
"Jumlah itu 106 persen dari estimasi kami dan 98 persen dari estimasi konsensus," jelas Bob.
Kenaikan laba bersih dan pendapatan usaha Waskita Beton yang naik tajam nyatanya juga diikuti oleh pengeluaran pajak perusahaan yang ikut tumbuh pesat menjadi Rp333 miliar. Hal ini terjadi disebabkan manajemen menginginkan untuk membayar kembali pajak dari proyek jalan tol Becakayu.
"Pada 2017, manajemen mengestimasi penurunan tingkat pajak sampai 20 persen karena perusahaan harus memenuhi syarat untuk pengampunan pajak," papar Bob.
Untuk total aset dari Waskita Beton Precast per Desember 2016 tercatat tumbuh fantastis hingga 217,03 persen menjadi Rp13,73 triliun dari posisi tahun 2015 yang hanya sebesar Rp4,33 triliun.
Sementara itu, keputusan Wijaya Karya Beton menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) melalui uang kas, membuat kas perusahaan tahun 2016 turun 58,49 persen menjadi Rp342 miliar dari sebelumnya 824 miliar pada tahun 2015.
"Capex untuk meningkatkan kapasitas pabrik," tutup Bob.