Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) membukukan pertumbuhan laba bersih 3 persen (
year on year/yoy) menjadi Rp1,75 triliun sepanjang tahun lalu.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan, laba tersebut diperoleh setelah memperhitungkan nilai investasi baru sebesar lebih dari Rp600 miliar yang dikeluarkannya sepanjang 2016.
"Kami optimistis kinerja BTPN semakin baik ke depannya walaupun kami prediksi situasi perekonomian masih menantang di 2017," kata Jerry dalam keterangan tertulis, Selasa (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perolehan laba bersih tersebut sejalan dengan perolehan aset BTPN yang tercatat naik 13 persen dari Rp81 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp91,4 triliun pada akhir Desember 2016. Dengan rasio kecukupan modal (
capital adequacy ratio/CAR) berada di level 25 persen.
Dari segi pendanaan, tercatat total pendanaan BTPN meningkat 12 persen (yoy) dari Rp65,6 trilun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp73,3 triliun sampai akhir 2016.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola mencapai Rp66,2 triliun atau naik 10 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp60,3 triliun, dan komposisi pinjaman bilateral dan obligasi mencapai Rp7 triliun.
Hingga akhir Desember 2016, penyaluran kredit tumbuh 8 persen (yoy) dari Rp58,6 triliun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp63,2 triliun.
 Kantor pusat BTPN. (Dok. BTPN) |
“Penyaluran kredit tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah (
non-performing loan/NPL) sebesar 0,79 persen,” kata Jerry.
Pertumbuhan kredit antara lain ditopang oleh penyaluran kredit ke segmen usaha kecil dan menengah (
small and medium enterprises/SME) yang mencapai Rp9,3 triliun, atau tumbuh 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp6,9 triliun.
Penopang lainnya adalah pembiayaan melalui BTPN Syariah yang tumbuh 36 persen (yoy) dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 5 triliun pada akhir Desember 2016.
"Pencapaian ini tidak lepas dari strategi BTPN dalam memadukan misi bisnis dan misi sosial pada produk, layanan, serta kegiatan sehari-hari," kata Jerry.
Digital BankingSaat ini, BTPN juga telah memiliki dua
platform digital banking yang unik untuk dua segmen yang berbeda. Pertama, BTPN Wow! yang diperuntukkan bagi segmen
below-consuming-class yang terdiri dari petani, nelayan, buruh, pekerja informal, dan para pedagang mikro. Kedua, platform Jenius untuk segmen
consuming-class yang diperkenalkan ke publik pada Agustus 2016.
Sejak diluncurkan pada Maret 2015 hingga akhir Desember 2016, BTPN Wow! telah memiliki 2,9 juta nasabah dan lebih dari 171 ribu agen.
Untuk mengembangkan layanan digital tersebut, selama Januari 2016 – Desember 2016, BTPN telah mengalokasikan dana Rp611 miliar untuk investasi. Angka ini meningkat 232 persen dibandingkan nilai investasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp184 miliar.
"Belanja teknologi ini tentu saja mengerek beban operasional, tapi kami optimistis investasi ini akan memberikan dampak positif dan signifikan bagi perusahaan di masa mendatang," katanya.
(gen)