Pertamina Sebut 57 Perusahaan Lirik Kerja Sama Kilang Bontang

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 24 Feb 2017 12:45 WIB
Kendati demikian, 57 perusahaan ini baru sebatas menyatakan minat menghadiri paparan proyek (project expose) kilang Bontang.
Kendati demikian, 57 perusahaan ini baru sebatas menyatakan minat menghadiri paparan proyek (project expose) kilang Bontang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menyatakan terdapat 57 perusahaan yang yang tertarik menjadi mitra perseroan untuk menggarap kilang Bontang.

Kendati demikian, 57 perusahaan ini baru sebatas menyatakan minat menghadiri paparan proyek (project expose) kilang Bontang dan belum mengajukan diri sebagai peserta seleksi mitra kilang Bontang.

Senior Vice President Business Development Refining Directorate Pertamina Iriawan Yulianto mengatakan, 57 perusahaan ini didapat perusahaan dengan dua cara, yaitu lewat undangan yang disebar Pertamina dan melalui iklan terbuka di media nasional dan internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, dari 36 undangan yang disebar Pertamina, sebanyak tujuh perusahaan merespons keikutsertaan project expose. Sementara itu, 50 perusahaan lain menyatakan minat setelah melihat iklan yang dipasang Pertamina.

"Kami dapatkan cara itu dengan cara memberi undangan kepada strategic partner, hasilnya ada tujuh perusahaan siap melakukan project expose. Sementara itu, iklan di media massa menghasilkan 50 calon peserta seleksi," jelas Iriawan, Jumat (24/2).

Lebih lanjut ia menuturkan, angka ini bisa bertambah mengingat tenggat waktu reservasi project expose adalah hari Jumat pekan ini. Kendati demikian, peserta lelang yang resmi akan muncul setelah project expose dilakukan tanggal 28 Februari 2017 mendatang.

"Tentu saja sudah ada penjajakan, termasuk kemarin yang mengikuti lelang kilang Tuban yaitu China Petroleum and Chemical Corporation Ltd (Sinopec) dan PTT Exploration and Production Pcl," tambahnya.

Melengkapi ucapan Iriawan, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi menyebut, terdapat beberapa kriteria pemilihan seleksi bagi pembangunan kilang Bontang.

Hal itu antara lain rekam jejak yang kuat, dapat menyesuaikan dengan struktur dan model bisnis yang dikehendaki Pertamina, punya keinginan kuat untuk percepatan proyek, dan memberikan nilai menarik bagi kilang Bontang.

Ia pun yakin, investor akan tertarik mengingat pembangunan kilang Bontang tidak dimulai dari nol. Pasalnya, beberapa infrastrukturnya sudah tersedia karena sudah dibangun sebelumnya oleh PT Badak NGL.

Di sisi lain, mitra Pertamina juga bisa mengekspor produksi kilang Bontang karena kelebihan (excess) produksi diperkirakan mencapai 35 persen dari kapasitas kilang sebesar 300 ribu barel per hari.

"Dengan beberapa keunggulan tersebut, kami yakin investor yang tertarik. Apalagi, mitra seleksi Pertamina bisa membentuk konsorsium, di mana setiap badan usaha yang tergabung di dalamnya punya peran masing-masing seperti pendanaan, niaga, dan lainnya," ujar Rachmad.

Rencananya, mitra kilang Bontang bisa ditentukan tanggal 28 April 2017 mendatang. Jika mitra seleksi yang ikut tidak memenuhi kualifikasi Pertamina, perusahaan minyak pelat merah itu akan menggelar seleksi ulang.

"Tentu kami berharap, seleksi mitra kilang dapat berjalan sesuai jadwal," pungkasnya.

Sebagai informasi, Pertamina bisa membangun kilang Bontang setelah mendapatkan penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui keputusan Menteri ESDM Nomor 7935 K/10/MEM/2016 terbit pada akhir tahun lalu.

Rencananya, kapasitas kilang Bontang diharapkan sebesar 300 ribu barel per hari. Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diproduksi adalah bensin sebanyak 60 ribu barel per hari dan Solar minimal sebanyak 124 ribu barel per hari dengan standar Euro IV.

Proyek ini diestimasi menelan dana US$12 miliar hingga US$15 miliar dan merupakan satu dari dua kilang baru yang akan dibangun Pertamina dalam jangka 10 tahun mendatang. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER