United Tractors Incar Penjualan 2.700 Unit Alat Berat

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Feb 2017 00:12 WIB
Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk pada 2017 tersebut naik dari angka 2.500 unit yang dicanangkan sebelumnya.
Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk pada 2017 tersebut naik dari angka 2.500 unit yang dicanangkan sebelumnya. (Dok. United Tractors)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT United Tractors Tbk (UNTR) mematok target penjualan alat berat sebanyak 2.700 unit di tahun 2017. Jumlah itu naik dari target 2.500 unit yang dicanangkan sebelumnya.

Direktur Utama United Tractor Gidion Hasan menyatakan penjualan alat berat sepanjang tahun lalu sebanyak 2.100 unit. Perusahaan mengklaim, capaian tersebut telah mencapai target perusahaan.

Dengan tercapainya target tersebut, ia optimistis dapat menambah penjualan alat berat hingga 2.700 unit tahun 2017. Diprediksi, penjualan masih akan banyak dari sektor konstruksi dan pertambangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, ia menargetkan pertumbuhan pendapatan paling tidak 15 persen-20 persen.

Ia menerangkan, kontribusi pendapatan terbesar tahun ini diperkirakan masih berasal dari bisnis kontraktor pertambangan. Kemudian, pendapatan lainnya juga berasal dari pendistribusian alat berat.

"Sisanya dari tambang atau batu bara, karena pembangkit listrik kan belum," jelasnya, Jumat (24/2).

Untuk bisnis pembangkit listrik sendiri, perusahaan telah memulai pembangunan untuk pembangkit listrik dengan kapasitas 2x15 megawatt.

Gidion menyatakan, PLTU tersebut diharapkan dapat segera beroperasi pada kuartal IV tahun ini. Proyek ini dibangun melalui anak usaha perseroan, PT Pamapersada Nusantara.

Selain itu, perusahaan juga telah melakukan kerja sama melalui anak usahanya PT Unitra Persada Energia (UPE) dengan KP Power Development (KPPD) dan Sumi Energy Ventures LLC.

Adapun bentuk dari kerja sama ini yakni dengan membuat perusahaan patungan, PT Bhumi Jati Power (BJP), yang akan bergerak dalam bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tanjung Jati, Jawa Tengah.

Porsi kempemilikannya sendiri, UPE menggenggam 25 persen saham, lalu Sumi Energy sebanyak 50 persen, dan KPPD sebanyak 25 persen. Gidio mengharapkan, financial closing untuk proyek ini dapat dilakukan tahun ini.

"Pokoknya secepatnya, saya enggak bisa ngomong. Saya sudah tanda tangani perjanjian," tandasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER