Bos BEI dan OJK Gugur pada Tahap Seleksi Ke-dua DK OJK

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Feb 2017 09:15 WIB
Tito Sulistio, Dirut BEI dan Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tak lolos seleksi tahap ke-dua calon anggota DK OJK 2017-2022.
Tito Sulistio, Dirut BEI dan Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan tak lolos seleksi tahap ke-dua calon anggota DK OJK 2017-2022. (Foto: CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio dan Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad tidak lolos dalam seleksi tahap ke-dua calon anggota DK OJK periode 2017-2022.

Dalam daftar seleksi calon anggota DK OJK tahap ke-dua yang diumumkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, kedua nama pejabat tersebut tidak muncul. Tak hanya itu, dua politikus yang lolos pada seleksi pertama kemarin juga tidak terlihat dalam daftar yang diumumkan Sri Mulyani.

Politikus tersebut diantaranya, Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng dan anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang jika dilihat, calon anggota DK OJK tahap ke-dua ini dipangkas habis dibandingkan dengan sebelumnya yang berjumlah 107 menjadi hanya 35 calon.

Namun, nama Samsul Hidayat, Direktur Penilaian BEI berhasil lolos dalam seleksi tahap ke-dua. Selain itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara juga masuk dalam seleksi tahap ke-tiga.

Adapun, selain Muliaman yang tidak lolos, pejabat OJK lainnya yang terlihat tidak bisa mengikuti seleksi selanjutnya yakni, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank II Dumoly Freddy Pardede, Kepala Pengawas Industri Keuangan Non Bank Firdaus Djaelani, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Irwan Lubis, dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Nelson Tambupolon.

Dengan demikian, hanya Nurhaida selaku Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal Nurhaida dan Wakil Ketua DK OJK Rahmat Waluyanto yang ikut masuk dalam babak ke-tiga nanti.

Sebelumnya, Tito mengemukakan, fokus utamanya jika lolos menjadi DK OJK yakni, dengan mempermudah proses penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO), khusunya bagi perusahaan yang berdomisili di luar Jakarta.

Sebenarnya, aturan ini sudah menjadi bahan kajian dari OJK sejak tahun lalu. Namun memang, hingga saat ini belum terlihat bentuk realisasi dari wacana tersebut.

"Indonesia itu kan besar, bukan hanya ada perusahaan besar tapi juga ada start up atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan bukan hanya di Jakarta, tapi bisa dari daerah. Jadi daftar tidak harus ke Jakarta," ucap Tito beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, memperkuat modal perusahaan sekuritas atau anggota bursa (AB) juga menjadi salah satu fokus Tito. Dengan modal yang tinggi, maka persaingan antar AB dapat lebih kompetitif.

Sebagai informasi, bagi yang lolos tahap kedua akan melakukan seleksi tahap selanjutnya berupa assessment center dan pemeriksaan kesehatan pada 27 Februari dan 1 Maret. Kemudian, hasil seleksi tahap III akan diumumkan pada 6 Maret mendatang. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER