Registrasi Online untuk Perusahaan yang Ingin Melantai

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Senin, 02 Jan 2017 05:07 WIB
Hal ini dilakukan untuk mempermudah perusahaan di daerah menyerahkan dokumennya dan meningkatkan jumlah emiten.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah perusahaan di daerah menyerahkan dokumennya dan meningkatkan jumlah emiten. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Keinginan perusahaan-perusahaan daerah melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) melalui registrasi online atawa e-registration bisa terwujud tahun depan.

Kepala Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, regulator akan mengubah cara registrasi secara online untuk perusahaan yang ingin melantai. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perusahaan di daerah menyerahkan dokumen-dokumennya dan meningkatkan jumlah emiten.

"Sehingga, mereka tak perlu ke Jakarta seperti ketentuan yang selama ini berlaku. Mereka bisa memanfaatkan kantor OJK di daerah. Karena kalau mereka ke Jakarta akan menambah biaya," ujarnya, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai gambaran, jumlah emiten baru di sepanjang tahun ini masih jauh dari target yang dipatok Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu 35 emiten. Per September, jumlah emitennya hanya 10 perusahaan.

Makanya, BEI merasa perlu mengubah target tersebut menjadi hanya 25 emiten. Sayang, hingga saat ini pun, perusahaan yang menjadi emiten hanya berjumlah 16. Padahal, OJK dan BEI gencar memberi insentif bagi perusahaan-perusahaan yang melantai.

Salah satunya, mengurangi syarat dokumen. Selain itu, BEI juga memberikan diskon listing fee atau biaya pencatatan hingga 50 persen sampai Maret 2017 mendatang. Namun, nyatanya, hal tersebut tidak cukup merangsang perusahaan untuk IPO.

Lebih lanjut Nurhaida menerangkan, otoritas juga akan terus mendorong anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk IPO. Hal ini sudah dilakukannya sejak 2016 melalui sosialisasi IPO yang bekerja sama dengan Kementerian BUMN.

Diharapkan, upaya ini banyak mengundang anak usaha BUMN untuk IPO pada 2017 nanti. "Biasanya, kalau anak BUMN itu go public peminatnya banyak. Semoga terealisasi pada 2017 semuanya," jelasnya.

Beberapa BUMN pun telah menyatakan siap untuk IPO tahun depan, antara lain PT Wika Realty dan PT Wika Gedung dengan melepas masing-masing 30 persen hingga 35 persen saham ke publik.

"Biasanya bagi BUMN sendiri juga bagus untuk transparansi, tata kelola. Sehingga, bagus untuk meningkatkan kinerja sebetulnya," pungkas dia.

(bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER