Kemenkeu Bakal Rilis Sukuk Global Maret 2017

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2017 18:52 WIB
Penerbitan sukuk global untuk mendukung pembiayaan pemerintah dalam APBN 2017, dengan mempertimbangkan diversifikasi pasar pembeli sukuk.
Penerbitan sukuk global untuk mendukung pembiayaan pemerintah dalam APBN 2017, dengan mempertimbangkan diversifikasi pasar pembeli sukuk. (CNN Indonesia/Agust Supriadi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider H Siahaan memastikan pemerintah tengah menyiapkan penerbitan obligasi syariah berdenominasi dolar AS (sukuk global) yang akan dirilis pada Maret 2017.

"Sekarang lagi persiapan, paling optimisnya Maret," ujarnya, seperti dilansir ANTARA, Senin (27/2).

Penerbitan sukuk global itu akan dilakukan untuk mendukung pembiayaan pemerintah dalam APBN 2017, dengan mempertimbangkan adanya diversifikasi pasar pembeli obligasi syariah Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diversifikasi ini dilakukan karena Arab Saudi sebagai salah satu pembeli sukuk global Indonesia sedang mengalami defisit anggaran tinggi, karena terkena dampak dari turunnya harga minyak dunia dan harus menerbitkan surat utang untuk menutup pembiayaan.

Scenaider belum bisa mengungkapkan secara detail rencana diversifikasi pasar pembeli sukuk global tersebut, namun pembukaan pasar baru itu di antaranya bisa dilakukan di Eropa barat maupun negara skandinavia yang memiliki pendapatan per kapita tinggi.

Apabila penerbitan sukuk global tersebut tidak bisa memenuhi target yang ditetapkan, maka pemerintah akan menambah porsi penjualan di Euro Bonds atau Samurai Bonds agar target pembiayaan dalam APBN tetap terpenuhi.

"Sukuk kita lihat hasilnya. Nanti kami evaluasi kemana strateginya. Harapan kami sukses (penerbitan) sukuknya. Kalau tidak, terpaksa kami 'shifting'," kata Scenaider.

Tahun lalu, pemerintah menerbitkan sukuk global senilai US$2,5 miliar, yaitu seri SNI21 dengan tenor lima tahun dan nominal US$750 juta, serta seri SNI26 dengan tenor 10 tahun dan nominal US$1,75 miliar pada akhir Maret.

Distribusi wilayah terbesar untuk seri SNI21 adalah di Timur Tengah sebesar 42 persen, Asia selain Indonesia 31 persen, Indonesia 10 persen, Eropa 15 persen dan Amerika 2 persen.

Sedangkan, distribusi wilayah terbesar untuk seri SNI26 adalah di Timur Tengah sebanyak 28 persen, Asia selain Indonesia 25 persen, Eropa 22 persen, Amerika 15 persen dan Indonesia 10 persen.

Untuk penerbitan sukuk global tersebut, pemerintah melakukan roadshow di pusat keuangan syariah, seperti London, Jeddah dan Singapura. Transaksi itu mendapatkan respon yang baik dari investor global dan menghasilkan penawaran hingga US$8,6 miliar. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER