Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia perlu menggalang internasionalisme dengan negara-negara lain, untuk menjawab tantangan globalisasi. Internasionalisme dijelaskannya, merupakan gerakan mengusung kerjasama ekonomi dan politik antarbangsa demi kepentingan bersama.
Jokowi berpendapat, perubahan kondisi dunia terutama dalam perkembangan teknologi, mendorong negara-negara terutama Indonesia bekerjasama dengan negara-negara dalam lingkup yang besar.
"Karena teknologi globalisasi tak bisa dielakkan lagi, kita semakin membutuhkan internasionalisme. Kita butuh ciptakan solusi atas tantangan yang timbul," kata Jokowi saat membuka IORA Leader's Summit 2017 di JCC, Selasa (8/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan, globalisasi menimbulkan tantangan-tantangan baru yang mungkin berbeda-beda bagi setiap negara. Dengan internasionalisme, Jokowi meyakini, tantangan-tantangan itu dapat teratasi.
Contohnya Indonesia. Permasalahan lingkungan hidup, seperti kebakaran hutan dan lahan gambut, polusi udara dan air laut, hingga penangkapan ikan liar, menjadi perhatian mendesak terutama dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Menurutnya, permasalah dan tantangan itu dapat diselesaikan lebih cepat melalui internasionalisme salah satunya berupa IORA karena dianggap telah memprakarsai solusi praktis tantangan nyata.
"Saya imbau menteri, pejabat tinggi, dan peserta KTT terus mendorong solusi praktis dan kita semua tentunya memperjuangkan kepentingan masing-masing," tuturnya.
Di hadapan ratusan peserta IORA, Politikus PDI Perjuangan ini mengutip pidato Presiden pertama Indonesia, Soekarno, yang berbunyi, internasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam bumi nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sari internasionalisme.
Jokowi menekankan, internasionalisme memang dibutuhkan. Namun, nasionalisme tetap harus dipegang dan menjadi dasar saat memasuki hubungan masyarakat dunia.
"Harus berakar dalam nasionalisme yang sehat bijaksana, menyampaikan kebenaran, tulus yang berani lakukan terbaik bagi bangsa kita untuk masa panjang, bukan memancing atau terpancing emosi sesaat," tuturnya.