Pemerintah 'Jualan' Potensi PLTA 9 Ribu MW di Kaltara

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 08 Mar 2017 14:55 WIB
Provinsi Kalimantan Utara tengah giat menawarkan sungai-sungai yang berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air kepada investor lokal maupun asing.
Provinsi Kalimantan Utara tengah giat menawarkan sungai-sungai yang berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air kepada investor lokal maupun asing. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah giat menawarkan sungai-sungai yang berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) kepada investor lokal maupun asing.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, hal ini disebutnya sebagai upaya utama bagi pemerintah daerah (pemda) dalam menggenjot pembangunan provinsi yang baru seumur jagung tersebut dari sektor kelistrikan.

Menurut Irianto, Kaltara memiliki sekitar 20 sungai dengan kondisi yang baik dan mumpuni untuk dijadikan sebagai sumber daya PLTA. Misalnya, Sungai Kayan di Kabupaten Bulungan, yang disebut memiliki potensi listrik mencapai 9 ribu megawatt (MW) dengan kecepatan aliran sungai mencapai 1 kilometer per hektare (Ha).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya Sungai Kayan yang saat ini dikelola oleh PT Kayan Hydro Energy dan menghasilkan listrik sekitar 9 ribu MW. Ini termasuk yang terbesar di Asean, setelah PLTA yang ada di Serawak, Malaysia," kata Irianto dalam perhelatan Kaltara Investment Forum 2017 yang digelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (8/3).

Tak hanya Sungai Kayan, Irianto menyebut Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau dengan potensi listrik mencapai 7.600 MW dan Sungai Sumbakung di Kabupaten Nunukan dengan potensi listrik 500 MW.

Dari potensi listrik yang dimiliki Kaltara tersebut, Irianto mengatakan telah mendapat lirikan dari beberapa investor domestik dan asing, seperti Korea Utara dan Swedia. Hanya saja, Irianto ingin merayu lebih banyak lagi investor agar mau masuk dan ikut membangun Kaltara.

Jika sektor kelistrikan melalui pembangunan PLTA ini gencar dilaksanakan, lanjut Irianto, maka akan mempercepat dan meringankan beban pemda dalam membangun infrastruktur dan menyediakan sumber listrik

"Energi dan listrik kami dahulukan karena lihatlah Ibukota DKI Jakarta, pembangunannya cepat karena listriknya terjamin, batubaranya dari Kalimantan. Jadi, kalau ada listrik, bisa bangun yang lain lebih cepat," jelas Irianto.

Namun begitu, Irianto belum membidik berapa target investasi di sektor kelistrikan yang diharapkan pemda Kaltara. Pasalnya, yang terpenting adalah bagaimana seluruh sumber daya yang ada di Kaltara benar-benar dikelola dengan baik dan memberi kontribusi pada Kaltara dan pemerintah pusat.

Koordinasi dengan BKPM

Bersamaan dengan gencarnya pemda menawarkan potensi kelistrikan dari sungai-sungai yang mengalir di Kaltara, Irianto menegaskan akan memperlancar dan mempermudah pelayanan serta izin investasi kepada investor dengan berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat.

Irianto menyatakan, pemda Kaltara akan menerbitkan revisi Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemprov Kaltara.

"Dalam waktu dekat akan selesai revisi. Untuk memudahkan lagi, kami sudah menyiapkan dokumen-dokumen perencanaan dan surbei awal di beberapa lokasi," papar Irianto.

Sedangkan dengan BKPM Pusat, Irianto telah bicara dengan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong agar koordinasi antara pusat dan daerah lebih sinkron dan cepat.

Senada dengan Irianto, Tom, sapaan akrab Thomas Lembong mengatakan bahwa dirinya telah menerima komunikasi dari Irianto dan diharapkan dengan kesepakatan dan koordinasi tersebut dapat mempercepat suntikan investasi dan pembangunan Kaltara.

"Ini sudah kami bicarakan, memang Kaltara jangan jalan sendiri. Kaltara harus cari sinergi dengan sekitarnya, misalnya Kalimantan Timur dan pusat tentunya, itu peluang pembangunan daerah perbatasan," kata Tom pada kesempatan yang sama. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER