Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) menyatakan telah menyodorkan tiga nama calon Direktur Utama dari internal perusahaan, kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno.
Anggota Dewan Komisaris Pertamina sekaligus Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah menjelaskan, hasil
assessment kelima calon internal terbilang sama antara satu dengan lainnya.
Bahkan, pada awalnya Dewan Komisaris tak mau mengerucutkan nama menjadi tiga nama dan tetap mengajukan lima nama saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dewan komisaris minta lima-limanya dinilai, tapi tetap kami cari tiga terbaik. Memang susah (
assessment-nya) karena hasilnya mirip-mirip," ujar Edwin, Rabu (8/3).
Sulitnya penilaian tersebut, lanjutnya, disebabkan karena banyak pihak yang terlibat di dalam assesment calon Direktur Utama. Dalam memilih kursi Dirut Pertamina, terdapat enam lembaga yang melakukan penilaian yang terdiri dari Dewan Komisaris, lembaga independen, hingga perguruan tinggi.
Seluruh penilaian tersebut menggunakan lima kriteria utama, yaitu kepemimpinan, pemahaman bisnis, integritas, hingga pemahaman teknis. Kendati demikian, lamanya pengalaman bekerja di Pertamina tidak termasuk ke dalam kriteria tersebut.
"Segala macam
assessment itu semuanya digunakan. Memang prosesnya agak panjang di mana semuanya berdasarkan pada lima kriteria. Namun, dari seluruh kriteria,
leadership adalah kriteria utama. Kami tidak cari pemimpin super yang mengerti semuanya, tapi ada visi dan misi yang jelas," ujarnya.
Puas dengan SeleksiMeski sulit, Edwin mengaku puas dengan
assessment calon Dirrektur Utama perusahaan energi terbesar di Indonesia tersebut dari kalangan internal. Saat ini, lanjutnya, nama tiga calon internal sudah berada di tangan Menteri BUMN.
Namun, ia tak mau menyebut nama-nama calon internal tersebut. Di samping itu, ia juga tak tahu ihwal jumlah calon Direktur Utama yang berasal dari eksternal perusahaan. Namun menurutnya, biasanya Presiden memilih calon Direktur Utama dari tiga hingga lima nama.
"Alhamdulilah kami cukup puas, leadership-nya pada bagus, namun nanti tentu dilihat
track record-nya. Masalah kapan nama dirut baru muncul, tergantung Presiden. Harusnya sih bulan ini," jelasnya.
Sebelumnya, RUPS yang dilaksanakan pada Jumat tanggal 3 Februari 2017 memutuskan bahwa Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama Pertamina diberhentikan dari jabatannya. Masalah komunikasi dan krisis kepemimpinan di Pertamina dianggap melandasi keputusan tersebut.
"Kerja sama tim internal dan komunikasi ini penting. Kalau tidak dilaksanakan, akan banyak keputusan tertunda. Kalau dibiarkan, dampaknya ke kinerja secara keseluruhan bisa terganggu," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo pada awal bulan lalu.
(gir/gen)