Saham Sumber Alfaria Tak Terpengaruh Sidang Kasus Sumbangan

CNN Indonesia
Rabu, 08 Mar 2017 18:16 WIB
Sepanjang hari ini, harga saham peritel modern tersebut terpantau biasa-biasa saja. Harga sahamnya ditutup di level Rp540 per saham.
Di sepanjang hari ini, harga saham peritel modern tersebut terpantau biasa-biasa saja. Harga sahamnya ditutup di level Rp540 per saham. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati).
Jakarta, CNN Indonesia -- Persidangan yang dilakukan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) terkait sumbangan yang dihimpun oleh perusahaan melalui setiap gerainya ternyata tidak memengaruhi pergerakan harga saham perseroan.

Di sepanjang hari ini, harga saham peritel modern tersebut terpantau biasa-biasa saja. Harga sahamnya ditutup di level Rp540 per saham, setelah bergerak dalam rentang Rp535-Rp540 per saham.

Di meja hijau di Pengadilan Negeri Tangerang, majelis hakim mempersilahkan pemilik jaringan ritel Alfamart selaku penggugat untuk mengajukan saksi fakta dan ahli pekan depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber Alfaria menggugat Komisi Informasi Pusat (KIP) dan Mustolih karena tidak terima dengan keputusan KIP yang mengharuskan perusahaan untuk transparansi terhadap semua data sumbangan yang diterima oleh masyarakat.

Meski dinilai menjadi preseden buruk bagi perusahaan, tampaknya pergerakan harga sahamnya tak terkecoh. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menyebut, pasar tidak terlalu memperhatikan pemberitaan terkait kasus data sumbangan.

Lagipula, sambung dia, saham Sumber Alfaria termasuk salah satu saham yang jarang diperdagangkan alias tidak likuid. Lihatlah, saham Sumber Alfaria diperdagangkan dengan frekuensi 17 kali di sepanjang hari ini, sebanyak 308.300 lembar saham atawa senilai Rp166,47 juta.

"Mungkin kalau kasus ini menimpa saham likuid, misalnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), mungkin berpengaruh ke emitennya, tetapi untuk Sumber Alfaria tidak," ungkap Hans Kwee kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/3).

Adapun, untuk pergerakannya yang stagnan hari ini, katanya, memang sudah menjadi tren dari harga saham tersebut. Dia menilai, transaksi saham Sumber Alfaria memang terbilang volatile dan tidak menentu.

"Jadi, kadang ada yang beli dalam jumlah sedikit atau kadang tinggi. Nah, saham volatile ini termasuk saham yang nggak likuid," jelas Hans Kwee.

Meski tidak menjadi perhatian banyak pelaku pasar, bukan berarti tidak ada dampak sedikitpun bagi perusahaan. Hans Kwee menilai, persoalan hukum memang memiliki sentime negatif kepada pergerakan saham emiten. Sehingga, perusahaan wajib menyelesaikan persoalan sesegera mungkin.

Jika perusahaan bisa membuktikan tidak bersalah, maka otomatis tidak akan menjadi sentimen negatif berkelanjutan bagi harga sahamnya. Namun, jika perusahaan kalah di persidangan, hal ini akan menjadi mimpi buruk bagi Sumber Alfaria.

"Kalau bisa menunjukkan tidak melanggar aturan, jadi harusnya tidak buruk bagi Sumber Alfaria," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER