Jakarta, CNN Indonesia -- PT PP Properti Tbk (PPRO) bakal membagikan hasil keuntungan (dividen) kepada pemegang saham sebesar 20 persen dari laba bersih sepanjang tahun 2016. Artinya, perusahaan ini akan membagikan dividen sebesar Rp73 miliar tahun ini.
Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat menjelakan, sepanjang tahun 2016 perusahaan berhasil meraup laba bersih sebesar Rp365 miliar atau mengalami kenaikan 20 persen.
Pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh kenaikan pendapatan yang signifikan yakni, 42 persen menjadi Rp2,15 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, 20 persen untuk dividen, 5 persen untuk cadangan lain-lain, 75 persen untuk cadangan. Jadi yang masuk ke perusahaan itu 80 persen," ungkap Taufik, Rabu (8/3).
Taufik menjelaskan, pembagian dividen ini sebagai bentuk komitmen dari perusahaan untuk mengejar pertumbuhan kinerja dan menghasilkan laba yang dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.
Sementara itu, Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto menyatakan, pembagian dividen akan dilakukan pada 5 April mendatang. Kemudian, cum dividen tunai di pasar regular dan negosiasi dilakukan pada 30 Maret 2017.
"Jadi dividen saya bayar sebelum proses
rights issue. Kalau dividen saya bayar setelah
rights issue kan tambah bingung, nanti tambah banyak lagi sahamnya," katanya.
Untuk diketahui, PP Properti berencana menerbitkan
rights issue tahun ini dengan target dana Rp1,53 triliun. Di mana Rp1 triliun berasal dari induknya yakni, PT PP Tbk (PTPP) dan sisanya dari publik.
Namun, perusahaan belum dapat menentukan rentang harga yang dapat diberikan untuk per sahamnya. Indaryanto menyatakan, nantinya harga ditentukan setelah melakukan roadshow yang akan dilakukan pekan depan.
"Kami Minggu kan ke Singapura, lalu Senin bertemu investor. Selasa dan Rabu bertemu investor Jakarta," jelasnya.
Indaryanto menargetkan penentuan harga pelaksanaan rights issue dapat rampung pada 17 maret mendatang. Nantinya, perusahaan akan melakukan penghitungan rentang harga pelaksanaan
rights issue tersebut bersama-sama dengan penjamin emisi (
underwriter).
Sementara, perusahaan telah menunjuk beberapa perusahaan sekuritas sebagai
underwriter dalam melakukan aksi korporasi ini di antaranya, PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Securities.
(gir/gen)