Bagi Dividen dan BI Rate Jadi Motor IHSG Hari Ini

CNN Indonesia
Rabu, 15 Mar 2017 08:06 WIB
Antisipasi pembagian dividen oleh BUMN dan ramalan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan dinilai bakal mendorong Indeks Harga Saham Gabungan.
Antisipasi pembagian dividen oleh BUMN dan ramalan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan dinilai bakal mendorong Indeks Harga Saham Gabungan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (15/3), karena antisipasi pembagian dividen oleh perusahaan pelat merah dan ramalan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75 persen.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, tadi malam bursa saham global bergerak negatif karena harga minyak dunia yang kembali anjlok dan antisipasi kenaikan suku bunga The Fed.

Berdasarkan catatannya, indeks Dow Jones melemah 0,21 persen ke level 20.837,37, S&P500 terkoreksi 0,34 persen di level 2.365,45. Kemudian, indeks Eurostoxx di kawasan Eropa turun 0,47 persen di 3.399,43.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga minyak tadi malam di AS anjlok hingga 1,4 persen di US$47,72 per barel setelah laporan OPEC menunjukkan peningkatan suplai minyak global. Pasar juga antisipasi kenaikan suku bunga The Fed. Ekspketasi kenaikan bunga telah berimbas pada penguatan dolar Amerika Serikat (AS)," papar David dalam risetnya, dikutip Rabu (15/3).

Sementara itu, IHSG pada perdagangan kemarin berhasil ditutup menguat 22,21 poin (0,41 persen) ke level 5.431. Hal ini didorong oleh aksi beli pelaku pasar mengantisipasi pembagian dividen sejumlah emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk tahun buku 2016.

"Pasar juga merespon positif pencapaian laba 2016 sejumlah emiten sektoral terutama di perbankan dan infrastrutur. Rebound harga komoditas batu bara turut memicu aksi beli balik atas saham emiten batubara," terang dia.

Untuk hari ini, David memprediksi IHSG melanjutkan penguatannya dengan level support 5.410 dan resisten 5.450. Menurutnya, antisipasi pembagian dividen sejumlah emiten BUMN masih menjadi sentimen bagi laju IHSG. Namun, IHSG juga akan dibayangi oleh penguatan dolar AS yang akan berimbas negatif pada pergerakan nilai tukar rupiah.

"Pasar juga tengah menanti putusan sejumlah bank sentral dunia terkait kebijakan moneternya," imbuh dia.

Serupa dengan David, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG melanjutkan penguatannya karena BI dinilainya belum akan menaikan suku bunga acuan. Menrutnya, IHSG akan berada dalam rentang support 5.376 dan resisten 5.488.

"Pergerakan IHSG terlihat masih belum beranjak dari rentang konsolidasi, namun tekanan sudah terlihat mulai berkurang dengan potensi kenaikan yang mulai terlihat lebih besar," terang William dalam risetnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER