Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir India menyalip posisi Jepang sebagai negara tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia, khususnya untuk ekspor non-minyak dan gas (migas). Pergeseran posisi ini karena ekspor nonmigas ke India melesat 76,38 persen pada Januari-Februari 2017.
"Desember 2016, posisi ketiga negara tujuan ekspor terbesar biasanya diduduki oleh Jepang, tetapi sejak Januari 2017 posisi ketiga diduduki oleh India," ujar Kepala BPS Suhariyanto, akrab disapa Ketjuk, Rabu (16/3).
Ia merinci, ekspor nonmigas ke India tumbuh 76,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$2,39 miliar. Sementara ekspor ke Jepang yang biasanya menduduki peringkat ketiga, turun 2,65 persen dari US$2,16 miliar menjadi US$2,1 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depan, kami berharap, akan banyak lagi pasar-pasar baru untuk ekspor nonmigas kita," terang Ketjuk.
Direktur Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan, tren peningkatan ekspor India merupakan sinyal positif di masa yang akan datang. India merupakan negara berkembang dan mempunyai pasar yang jauh lebih besar ketimbang Jepang.
"Kalau Jepang, karena sudah negara maju, pertumbuhannya sudah mengalami stagnasi," kata Sasmito.
Sayangnya, ekspor terbesar ke India masih didominasi oleh ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan batu bara. Sasmito berharap, pelaku usaha Indonesia bisa menangkap peluang pasar India untuk ekspor industri olahan.