Jakarta, CNN Indonesia -- Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Permata (Permata Syariah) membidik pertumbuhan pembiayaan hingga 19 persen tahun ini berbekal cemerlangnya kinerja pembiayaan di beberapa lini bisnis tahun lalu.
Direktur Syariah Bank Permata Achmad K. Permana mengatakan, sepanjang tahun lalu pembiayaan perumahan (KPR) dan otomotif dengan prinsip syariah menunjukan kinerja bagus di tengah melambatnya pertumbuhan kredit konvensional sang induk.
"Pembiayaan tahun ini kita akan tumbuh sekitar 15 hingga 19 persen, sebenarnya pressure tahun ini adalah pembiayaan di aset, untuk
funding-nya kita lebih banyak sumber
funding yang bisa kita
generate, yang kita fokus di pembiayaan itu adalah di KPR, dan pembiayaan otomotif melalui Astra
company," ujar Permana di Gedung Bank Permata, Kamis (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang tahun lalu, pembiayaan KPR Permata Syariah berhasil meningkat 35 persen dengan
outstanding Rp5 triliun hingga Rp6 triliun. Adapun
ticket size rumah yang dibiayai Permata Syariah rata-rata menyasar segmen perumahan kelas menengah dengan harga Rp700 juta per unit.
"Sekarang ini di portfolio pembiayaan, KPR itu yang paling besar, karena
corporate financing kita turun, sekitar 10-15 persen. Sekarang KPR sudah 35 persen, ditambah dengan UKM dan
joint financing," ujar Permana.
Pembiayaan dengan prinsip syariah memang lebih dilirik oleh para nasabah. Hal ini disebabkan Permata Syariah mampu menyediakan sumber dana dengan biaya dana (
cost of fund) yang lebih murah jika dibandingkan dengan bank konvensional. Sumber dana Permata Syariah sendiri banyak berasal dari dana-dana murah seperti giro dan tabungan (CASA).
Tercatat, CASA yang dihimpun oleh Permata Syariah mencapai hampir 67 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun.
"Sehingga saat ini Permata Bank secara keseluruhan, sebanyak 60 persen new booking itu dilakukan dengan prinsip syariah," katanya,
Dari sisi kualitas pembiayaan, rasio pembiayaan bermasalah sektor KPR lebih rendah jika dibandingkan dengan sektor lainnya, Tercatat NPR gross KPR Permata Syariah tahun lalu masih berada di bawah 2 persen.
Sepanjang tahun lalu, laba tahun berjalan setelah pajak bersih sang anak berhasil melejit hingga 87,34 persen dari Rp184,1 miliar pada 2015 menjadi Rp344,9 miliar di 2016.