Menko Darmin Yakin Pengaruh Bunga The Fed Cuma Sementara

CNN Indonesia
Kamis, 16 Mar 2017 14:51 WIB
Kenaikan Fed rate hanya akan memberi gejolak sementara bagi perekonomian Indonesia, karena fondasi ekonomi nasional cukup kuat.
Kenaikan Fed Rate hanya akan memberi gejolak sementara bagi perekonomian Indonesia, karena fondasi ekonomi nasional cukup kuat. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim perekonomian nasional berada pada tingkat yang siap untuk menghadapi guncangan ekonomi global, termasuk pengaruh dari kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve.

Menurut Darmin, keputusan The Fed mengerek suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) hanya akan memberi gejolak sementara bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya, fondasi ekonomi dalam negeri cukup kuat tercermin dari pertumbuhan ekonomi 5,02 persen atau ketiga tertinggi di dunia, setelah India dan China.

"Tentu saja, ada pengaruhnya. Tetapi, kami tidak memperhitungkan terlalu lama, sementara saja. Kenaikan 0,25 tidak besar," ujarnya, Kamis (16/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski dampak kenaikan Fed rate diprediksi tak besar, Darmin memastikan, pemerintah akan terus menjaga kondisi perekonomian nasional. Ia menilai, masih banyak pekerjaan rumah para menteri ekonomi Kabinet Kerja di tahun ini.

Sebut saja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dibidik mampu tumbuh dikisaran 5,1 persen, memanaskan kembali sejumlah roda industri dalam negeri, hingga menjaga pasokan dan harga komoditas agar tak terus mengerek laju inflasi yang ditargetkan tak melampaui empat persen.

Tak hanya Darmin, sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyebutkan bahwa sentimen kenaikan Fed Fund Rate tidak akan memberi dampak yang signifikan terhadap sektor keuangan dalam negeri.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis IA OJK Imansyah mengungkapkan, hal ini terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih menunjukkan kondisi yang baik. Bahkan tumbuh 1,75 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dengan posisi level 5.386,9 pada akhir Februari lalu.

"Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) relatif stabil, dan investor asing membukukan nett buy sebesar Rp6,4 triliun pada Februari 2017. Secara year to date, nett buy sebesar Rp26,1 triliun," kata Imansyah.

Seperti diketahui, The Fed kembali mengerek FFR sebesar 25 bps sehingga tingkat FFR merangkak dari 0,75 persen menjadi satu persen. Sebelumnya, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan, The Fed akan mempercepat kenaikan FFR yang terakhir kali terjadi pada Desember 2016.

Adapun, rencananya, The Fed akan mengerek FFR kembali pada tahun ini. Pelaku pasar memprediksi, hal ini akan dilakukan Yellen pada Juni dan Desember mendatang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER