Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membatalkan niat untuk membuka kantor cabang di tiga kota di Arab Saudi.
Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni mengatakan, pembatalan tersebut disampaikan kepada otoritas Arab Saudi pada saat kunjungan Raja Salman ke Indonesia dua pekan lalu.
"Kami memang sebelumnya merencanakan untuk membuka kantor di Timur Tengah kemudian mengajukan izin, namun kemudian pada waktu kunjungan Raja Salman, kami menyampaikan tidak lagi melanjutkan pembukaan kantor cabang di sana. Dengan pertimbangan ada peluang beberapa negara lain yang lebih prospektif," ujar Baiquni di Menara BNI, Kamis (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Baiquni, saat ini BNI tengah melirik sejumlah negara Asia sebagai tujuan bisnis baru bank berlogo 46 itu. Sejumlah negara kawasan Indochina pun masuk dalam bidikan BNI untuk pembukaan kantor cabang baru tahun ini.
"Yang pasti di daerah Indochina sana, kan yang di Myanmar kami sudah ada kantor representatif. Kami sedang menghitung-hitung apakah perlu kami tingkatkan jadi kantor cabang, kemudian di Malaysia sendiri diberikan kesempatan sebagai Qualified Asean Bank (QAB) untuk membuka jaringan di sana," jelasnya.
Khusus di Malaysia, Baiquni memperkirakan perseroan membutuhkan modal setidaknya US$75 juta untuk membuka cabang di sana.
"Kami mempelajari kembali berapa potensi bisnis yang bisa kami ambil dari sana," jelasnya.
Pada 2013 lalu, BNI memang berencana membuka cabang di Arab Saudi yang terletak di tiga kota, yaitu Jeddah, Mekkah, dan Madinah.
Sebelumnya, BNI sudah punya cabang penuh di Singapura, Tokyo, Hong Kong, London, dan New York. BNI juga memiliki cabang pembantu di Osaka, Jepang.