Jakarta, CNN Indonesia -- Langkah Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) menyetop sementara permohonan kredit yang diajukan karyawan PT Freeport Indonesia, diikuti oleh dua bank pelat merah yaitu PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Dikutip dari kantor berita Antara, Kepala Bank Mandiri Cabang Timika Iwan Setiawan menjelaskan, penghentian layanan kredit kepada karyawan Freeport dan karyawan perusahaan subkontraktornya dilakukan sejak manajemen Freeport menyatakan kondisi perusahaan dalam keadaan
force majeure pertengahan bulan lalu.
"Untuk ekspansi kredit tanpa agunan kita setop dulu. Sekarang fokus kami menjaga kualitas kredit saja. Penghentian ekspansi kredit dilakukan sejak Freeport mengumumkan kondisi
force majeure," jelas Iwan, Jumat (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui, Bank Mandiri selama ini banyak memberikan layanan kredit tanpa agunan kepada karyawan perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya yang beroperasi di Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Kemarin, manajemen Freeport melansir telah merumahkan 3.340 pekerjanya sejak Februari 2017 sampai hari ini. Kondisi tanpa penghasilan tetap tersebut, kemungkinan besar yang menjadi pertimbangan utama Bank Mandiri dalam menghentikan kucuran kredit kepada karyawan Freeport.
“Kami berupaya sampai akhir tahun kualitas kredit kami masih aman, NPL (
Non Performing Loan) kami masih terjaga baik," jelasnya.
Sementara untuk kredit yang sudah dicairkan kepada nasabah Bank Mandiri yang bekerja untuk Freeport, Iwan menyebut perusahaannya tidak akan semena-mena meminta pelunasan kredit dengan cara mengeksekusi agunan yang diberikan.
“Terutama yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau dirumahkan. Kami jamin tidak akan melakukan penyitaan aset dari debitur yang menunggak,” kata Iwan.
Bank Mandiri menurutnya lebih memilih membuka ruang negosiasi dari kesulitan yang dihadapi para pekerja Freeport.
Ia juga menjamin tidak akan melakukan penyitaan aset dari para debitur yang memiliki tunggakan kredit.
"Kita tetap membuka ruang negosiasi. Misalkan karyawan menerima uang pesangon, kita tidak akan memotong semuanya untuk menutupi angsuran kredit, tapi kita membuka ruang dialog," kata Iwan.
Kebijakan BRISementara, Kepala BRI Cabang Timika Muhammad Yusuf juga mengamini adanya kebijakan penghentian penyaluran kredit tanpa agunan kepada karyawan Freeport dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya.
BRI Timika mengeluarkan kebijakan itu sejak mendapat arahan dari General Manager perusahaan-perusahaan kontraktor dan privatisasi (perusahaan pengelola aset Freeport).
 Pekerja Freeport di tambang Grasberg, Papua. (Dok. Freeport Indonesia) |
"Memang ada arahan untuk pending sementara pemberian kredit kepada karyawan sampai ada kejelasan dari pemerintah menyangkut izin ekspor konsentrat. Kami menyikapi secara positif," kata Yusuf.
Dengan terus adanya PHK dan merumahkan karyawan PT Freeport dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya, BRI Timika kini tidak berani lagi untuk mengucurkan kredit kepada karyawan.
"Kami belum berani memberikan pinjaman kepada karyawan sampai ada titik terang soal keberlanjutan operasi pertambangan Freeport. Sejak awal Februari kami selektif memberikan pinjaman kepada karyawan. Kini, kami memutuskan untuk menghentikan pemberian kredit kepada karyawan," jelas Yusuf.
Sebelumnya, Bank Papua telah menghentikan penyaluran kredit ke karyawan Freeport sejak 20 Februari 2017.
Total pinjaman karyawan Freeport dan karyawan perusahaan privatisasi Freeport di Bank Papua mencapai lebih dari Rp500 miliar.